PROTIMES.CO — Menteri Perdagangan Budi Santoso (Mendag Busan) menegaskan pentingnya menangkap peluang pasar halal di Australia melalui kerja sama dengan Global Australian Halal Certification (GAHC). Penandatanganan kerja sama antara kedua pihak pun dilakukan.
Menurut Mendag Busan, pertumbuhan konsumsi produk halal di Australia tidak hanya didorong oleh 813.000 warga Muslim yang ada di negara tersebut, tetapi juga oleh meningkatnya kesadaran akan gaya hidup sehat.
“Produk halal telah berkembang menjadi gaya hidup,” ujarnya dalam acara penandatanganan kerja sama di Jakarta, Kamis (26/6/2025).
Australia saat ini mengimpor produk halal senilai USD 8,13 miliar dengan tren pertumbuhan 14,13 persen per tahun. Indonesia berada di peringkat ke-7 sebagai pemasok produk halal ke negara tersebut.
Mendag menilai kerja sama dengan GAHC akan memperluas penetrasi produk halal Indonesia, terutama dari sektor UMKM.
“Kami harapkan kerja sama ini dapat turut meningkatkan buyer Australia, khususnya untuk sektor produk halal, pada gelaran TEI 2025,” katanya.
Presiden Direktur GAHC Asroni menyampaikan komitmennya untuk membantu sekitar 1.000 UMKM dengan sertifikasi halal, kurasi produk, dan promosi di pasar Australia.
“Kami siap memfasilitasi dan membuka akses yang berkelanjutan,” ujarnya.
Kerja sama ini juga akan memberikan informasi terkait regulasi dan preferensi konsumen halal di Australia agar pelaku UMKM lebih siap.
Dengan permintaan global produk halal mencapai USD 1,3 triliun, dan ekspor Indonesia mencapai USD 49,3 miliar pada 2024, peluang ekspansi ke Australia dinilai strategis.
Pemerintah juga berharap diaspora Indonesia di Australia dapat menjadi jembatan pemasaran produk halal ke masyarakat luas di Negeri Kangguru tersebut.
Pewarta: Dzakwan
Editor: Khopipah
Be First to Comment