PROTIMES.CO – Pemerintah Indonesia terus memperkuat dukungan terhadap pembangunan infrastruktur melalui berbagai skema pembiayaan inovatif yang melibatkan sektor swasta.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa kolaborasi lintas sektor sangat penting dalam mencapai target pembangunan nasional.
“Keberhasilan dari langkah tersebut tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah, melainkan perlu adanya keterlibatan dari sektor swasta, kemitraan strategis, dan inovasi pembiayaan,” ujarnya.
Untuk memperkuat kolaborasi ini, pemerintah telah mengembangkan berbagai instrumen pendukung seperti Project Development Facility (PDF), Viability Gap Fund (VGF), Government Guarantee melalui Indonesia Infrastructure Guarantee Fund (IIGF), serta skema Availability Payment.
Selain itu, platform SDG Indonesia One (SIO) yang dijalankan oleh PT SMI juga menjadi andalan pembiayaan campuran (blended finance).
Melalui platform tersebut, pemerintah telah menghimpun investasi sebesar 3,29 miliar dolar AS dari 38 mitra, dengan realisasi dana mencapai 396 juta dolar AS.
Sri Mulyani juga memaparkan bahwa pemerintah telah menerbitkan obligasi hijau berbasis syariah atau Green Sukuk sejak tahun 2018.
Total penerbitan tersebut mencapai 6,6 miliar dolar AS secara global dan Rp78,8 triliun secara domestik.
Seluruh upaya tersebut, menurut Menkeu Sri Mulyani, merupakan wujud komitmen Indonesia dalam menghadirkan pembangunan infrastruktur yang inklusif dan berwawasan lingkungan.
Pewarta: Dzakwan
Editor: Khopipah
Be First to Comment