PROTIMES.CO – Pemerintah memperkenalkan pendekatan baru dalam penanganan kemiskinan urban melalui peluncuran Sentra Cipta Mandiri (SCM) di Kelurahan Sukasari, Kota Bogor.
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar menyebut SCM sebagai ruang kolaborasi sistemik yang mempertemukan peran aktif pemerintah, masyarakat, akademisi, dan sektor swasta.
“SCM ini adalah ruang gotong royong antar elemen bangsa yang bersama-sama bergerak memberdayakan masyarakat miskin,” ujar Muhaimin dalam peluncuran SCM, Senin (5/5/2025).
Program ini tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi, tapi juga sosial dan psikologis.
SCM menyediakan pelatihan UMKM, pertanian terpadu, bank sampah, hingga layanan konsultasi psikologis, termasuk pencegahan kecanduan judi online—fenomena sosial baru yang turut memiskinkan masyarakat.
Gus Imin menekankan pentingnya pendekatan holistik dalam pemberdayaan.
“Kami ingin menciptakan ekosistem yang mendukung kemandirian warga, mulai dari aspek ekonomi hingga kesehatan jiwa,” katanya.
Ia juga memuji inisiatif masyarakat Sukasari yang proaktif mendukung program ini. Menurutnya, pemberdayaan yang berhasil selalu ditandai dengan partisipasi aktif warga, bukan hanya ketergantungan pada bantuan.
SCM lahir dari kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, RS Marzoeki Mahdi, Baznas, IPB, serta lembaga keuangan seperti Bank Mandiri dan BSI.
Kehadiran berbagai pihak ini menunjukkan bahwa pengentasan kemiskinan tidak bisa ditangani oleh satu pihak saja.
Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim, Direktur RS Marzoeki Mahdi Nova Riyanti Yusuf, dan Rektor IPB turut hadir dalam peresmian SCM.
Mereka menyatakan kesiapan mendukung SCM sebagai model replikasi di daerah-daerah lain dengan persoalan kemiskinan yang serupa.
Gus Imin berharap SCM bisa menjadi katalis transformasi sosial, membangun kemandirian di tengah tantangan global yang tak menentu, sekaligus menjawab kebutuhan lokal dengan cara yang inklusif dan berkelanjutan.
Pewarta: Dzakwan
Editor: Khopipah