Tanggal dan Hari

Kolaborasi Lintas Sektor Jadi Kunci Pengungkapan Kejahatan Siber Melalui Fake BTS

Pengungkapan kasus fake BTS ini merupakan hasil kerja sama antara Bareskrim Polri dan Direktorat Pengendalian Infrastruktur Digital Kementerian Komdigi.
Ilustrasi. (Foto: Freepik)

PROTIMES.CO – Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri, Komjen Pol Wahyu Widada, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mengungkap tindak pidana siber, khususnya penyebaran SMS phishing melalui perangkat Base Transceiver Station (BTS) palsu.

“Pak Kapolri selalu memberikan instruksi kepada kami bahwa pemberantasan kejahatan di ruang siber harus dilakukan secara komprehensif dengan berbagai pendekatan serta melibatkan semua elemen masyarakat,” ujar Komjen Wahyu.

Menurutnya, pengungkapan kasus fake BTS ini merupakan hasil kerja sama antara Bareskrim Polri dan Direktorat Pengendalian Infrastruktur Digital Kementerian Komunikasi dan Digital.

Kedua institusi bekerja bersama sejak 13 Maret 2025, melakukan pemantauan dan pengawasan intensif terhadap sinyal telekomunikasi ilegal.

Kolaborasi ini membuahkan hasil dengan penangkapan dua tersangka warga negara China yang mengoperasikan perangkat BTS palsu dari dalam mobil di kawasan SCBD, Jakarta Selatan.

Tersangka pertama, inisial XJ, ditangkap pada 18 Maret, sementara tersangka kedua, inisial YXC, diamankan dua hari kemudian.

Wahyu menjelaskan bahwa modus operandi para pelaku adalah memanfaatkan sinyal 2G untuk mengirim SMS blasting ke perangkat di sekitarnya.

SMS tersebut berisi tautan phishing yang menyerupai alamat resmi bank, untuk mengelabui korban agar memberikan data pribadi seperti nomor kartu, kode OTP, hingga CVV.

“Kalau ini tidak segera kita ungkap, tentu mereka akan terus melakukan tindak kejahatannya. Ini bisa merugikan banyak masyarakat,” tegas Wahyu.

“Polri tentu berkomitmen akan terus melakukan penegakan hukum terhadap seluruh bentuk kejahatan, khususnya kejahatan siber, dalam rangka memberikan perlindungan kepada seluruh masyarakat Indonesia,” tambahnya.

Ia juga mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati terhadap SMS mencurigakan dan melakukan verifikasi sebelum mengikuti tautan apa pun.

Ia menekankan bahwa edukasi publik dan peningkatan literasi digital menjadi kunci mencegah jatuhnya korban baru.

Pewarta: Dzakwan

Editor: Khopipah

Agar Tidak Ketinggalan Informasi Terbaru
Ikuti Berita Kami di Google News, Klik Disini

Scroll to Top

LOGIN