PROTIMES.CO – Indonesia Police Watch (IPW) mengecam keras tindakan pengiriman potongan kepala babi ke kantor media Tempo.
Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso menyebut peristiwa tersebut adalah intimidasi dan teror terhadap kerja jurnalistik yang independen.
“Hal tersebut merupakan upaya pembungkaman terhadap kebebasan pers melalui cara-cara intimidasi, teror, dan ancaman kekerasan terhadap jurnalis dan media,” ujar Teguh di Jakarta, Jumat (21/3/2025).
Dia mengatakan jurnalis dalam melaksanakan tugasnya dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.
Seperti yang termaktub dalam pasal 4 yang menyebutkan bahwa: pers bebas dari penyensoran, pembredelan, dan pelarangan penyiaran.
Sementara pada pasal 8 dinyatakan bahwa jurnalis berhak mendapat perlindungan hukum dalam menjalankan profesinya.
“Kewajiban pemerintah adalah melindungi kebebasan pers dan melindungi keamanan kerja jurnalis,” tuturnya.
Dalam hal ini, Indonesia Police Watch mendorong Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyelidiki dan menemukan pelaku pengiriman potongan kepala babi kepada Tempo.
“Hal ini sudah merupakan ancaman, teror, dan intimidasi terhadap dunia pers dan jurnalis,” kata dia.
“IPW meminta pihak keamanan dalam hal ini Polri untuk mengusut teror, intimidasi, dan ancaman yang sangat meresahkan dan mencederai dunia pers Indonesia ini,” pungkasnya.
Sebelumnya, pada Rabu (19/3/2025), kantor Tempo mendapat kiriman kepala babi yang terbungkus kotak kardus yang dilapisi styrofoam.
Paket tersebut diterima satuan pengamanan Tempo pada Rabu sekitar pukul 16.15 WIB.
Kotak berisi kepala babi tersebut ditujukan kepada “Cica”. Di Tempo, Cica adalah nama panggilan Francisca Christy Rosana, wartawan desk politik dan host siniar Bocor Alus Politik. Cica baru menerima pada Kamis, 20 Maret 2025 pukul 15.00 WIB.
Setelah dibuka, tercium bau menyengat dari paket tersebut yang ternyata berisi kepala babi yang sudah dipotong kupingnya.
Tempo sebagai media telah menunjukkan posisinya yang independen, kritis, dan informatif sehingga dipercaya oleh publik.
Oleh karenanya IPW bersama dengan civil society mendukung kerja jurnalistik Tempo bebas dari tekanan dan intimidasi.
Pewarta: Khairul
Editor: Khopipah
