PROTIMES.CO – Masjid Istiqlal tidak hanya memiliki nilai sejarah yang tinggi sebagai simbol kemerdekaan Indonesia, tetapi juga menonjol karena arsitekturnya yang megah dan unik.
Dirancang oleh Friedrich Silaban, seorang arsitek non-Muslim asal Indonesia, Masjid Istiqlal menggabungkan elemen modern dengan simbol-simbol keislaman yang kuat.
Masjid ini didesain untuk menampung lebih dari 200 ribu jamaah, menjadikannya masjid terbesar keenam di dunia dalam hal kapasitas.
Salah satu ciri khas utama bangunan ini adalah kubah besar berdiameter 45 meter yang melambangkan tahun kemerdekaan Indonesia, yaitu 1945.
Bangunan utama Masjid Istiqlal memiliki tujuh pintu masuk, yang masing-masing diberi nama dengan Asmaul Husna, seperti As-Salam dan Ar-Rahman.
Pilar-pilar besar di dalam masjid menopang struktur atapnya, menciptakan suasana yang luas dan megah. Selain itu, menara setinggi 96,66 meter menjadi landmark tersendiri yang terlihat dari kejauhan.

Dalam proses pembangunannya, Soekarno menekankan bahwa Masjid Istiqlal harus dibuat dari bahan berkualitas tinggi agar bisa bertahan hingga seribu tahun.
Oleh karena itu, digunakan material berkualitas baik seperti beton, marmer, dan perunggu untuk memastikan kekuatan dan daya tahan masjid ini.
Perjalanan pembangunan masjid ini tidaklah mudah. Dimulai pada 24 Agustus 1961, pembangunan sempat terhenti akibat krisis ekonomi dan gejolak politik di Indonesia.
Baru pada tahun 1966 pembangunan kembali dilanjutkan hingga akhirnya diresmikan pada 22 Februari 1978 oleh Presiden Soeharto.
Kini, Masjid Istiqlal tidak hanya menjadi pusat ibadah umat Islam, tetapi juga destinasi wisata religi yang dikagumi dunia.
Keindahan arsitekturnya menjadi saksi bisu perjalanan panjang bangsa Indonesia dalam membangun identitas dan keagungan budayanya.
Pewarta: Dzakwan
Editor: Khopipah