PROTIMES.CO – Menteri Perdagangan Budi Santoso (Mendag Busan) menyampaikan perihal kerja sama strategis Indonesia dan Malaysia dalam bidang perdagangan dan investasi terkait pengelolaan industri kelapa sawit. Hal ini dilakukannya saat mendampingi Presiden Prabowo bertemu dengan PM Malaysia di Kuala Lumpur.
Dalam kesempatan tersebut, Mendag Busan mengharapkan kerja sama ekspor sawit kedua negara akan terus berlanjut.
Tercatat pada periode Januari hingga November 2024, total perdagangan Indonesia dan Malaysia mencapai USD 21,06 miliar. Ekspor Indonesia ke Malaysia dalam periode tersebut tercatat sebesar USD 10,97 miliar, sedangkan impor Indonesia dari Malaysia tercatat USD 10,09 miliar. Dengan demikian, pada periode tersebut, Indonesia mencatatkan surplus neraca dagang sebesar USD 882 juta.
Sebelumnya, pada tahun 2023, total perdagangan kedua negara mencapai USD 23,2 miliar. Ekspor Indonesia ke Malaysia pada tahun tersebut tercatat sebesar USD 12,5 miliar, sedangkan impor Indonesia dari Malaysia sebesar USD 10,8 miliar. Indonesia mencatatkan surplus terhadap Malaysia sebesar USD 1,7 miliar.
Pada tahun 2023, komoditas ekspor nonmigas utama Indonesia ke Malaysia adalah bahan bakar mineral, lemak dan minyak nabati maupun hewani, kendaraan, besi dan baja, serta tembaga. Di sisi lain, komoditas impor nonmigas utama Indonesia dari Malaysia adalah reaktor nuklir, ketel, mesin dan peralatan mekanis; plastik; mesin dan perlengkapan elektronik; bahan kimia organik; serta besi dan baja.
Di sisi investasi, pada tahun 2023, Malaysia adalah sumber Foreign Direct Investment (FDI) ke-5 bagi Indonesia. Investasi Malaysia di Indonesia pada tahun tersebut tercatat sebesar USD 4,06 miliar, atau naik 21,4 persen dari tahun sebelumnya.
Pewarta: Dzakwan Edza
Editor: Khopipah Indah Lestari
