PROTIMES.CO – Pendiri Rumah Keluarga Bersama (RKB), Bimo Putranto menilai kehadiran Megawati Soekarnoputri di Istana Merdeka pada 31 Agustus 2025 menjadi momentum penting dalam peta politik nasional.
Di tengah meningkatnya aksi demonstrasi dan suhu sosial yang memanas, pertemuan Megawati dengan Presiden Prabowo Subianto bersama para ketua partai politik dianggap sebagai langkah nyata untuk menjaga stabilitas negara.
“Langkah Megawati bukan sekadar simbolik, melainkan strategis. Kehadiran beliau menunjukkan bahwa di atas segala perbedaan politik, ada kepentingan yang lebih besar: bangsa dan rakyat,” ujar Bimo.
Menurutnya, pertemuan tersebut mematahkan anggapan publik bahwa elite politik tengah terpecah. Justru Megawati dan Prabowo tampil sebagai figur negarawan yang memberi contoh persatuan di masa krisis.
Partisipasi seluruh pimpinan partai di Istana juga memperlihatkan pentingnya rekonsolidasi nasional di bawah kendali Presiden Prabowo Subianto.
“Ini menjadi momentum politik berharga yang menunjukkan kedewasaan bangsa. Elite politik masih mampu duduk bersama ketika kepentingan rakyat harus diutamakan,” tambahnya.
Bimo menegaskan, Prabowo sebagai presiden sah pilihan rakyat perlu membaca gejolak sosial sebagai cerminan kegelisahan publik.
“Banyak agenda reformasi yang dirasa belum tuntas. Kini masyarakat menaruh harapan besar agar Prabowo segera menyelesaikan pekerjaan rumah para pendahulunya dengan menyentuh akar masalah,” katanya.
Ia mengingatkan, kemarahan publik yang muncul secara sporadis harus tetap dikelola dalam bingkai negara hukum, demokrasi, dan kesejahteraan.
“Momentum ini menjadi kesempatan bagi Prabowo untuk menyingkirkan kepentingan pragmatis yang membayangi, sekaligus menegaskan dirinya sebagai presiden yang independen dari masa lalu,” ujarnya.
Bimo juga menilai bahwa pertemuan para elite politik, termasuk Megawati dan Prabowo, akan membantu aparat keamanan dalam menstabilkan kondisi. Namun bila stabilitas tak kunjung tercapai, perlu ada langkah penataan kelembagaan dan kebijakan agar negara tidak hanya sekadar bertahan secara simbolis, tetapi juga mampu menghadirkan solusi yang substansial.
Pewarta: Khairul
Editor: Reza
Be First to Comment