Press "Enter" to skip to content

Demo Kenaikan Tunjangan DPR, Pengamat: Kemarahan Publik Bukan Semata pada Angka Tunjangannya

Ilustrasi. (Foto: DJP Kementerian Keuangan)

PROTIMES.CO – Pengamat Politik Mimbar Peradaban Indonesia, Andi Muslimin, menilai wajar jika rakyat melancarkan aksi demontrasi ke Gedung DPR usai tunjangan anggota DPR dinaikkan hingga mencapai Rp50 juta per bulan.

Pasalnya, kata Andi, publik menilai DPR tak memiliki empati kepada rakyat di saat situasi ekonomi masyarakat yang belum membaik dan harga-harga terus naik, hingga masih sulitnya lapangan pekerjaan.

“Ketika DPR justru menaikkan tunjangan, publik menilainya tidak punya empati,” kata Andi dalam keterangannya, Senin (25/8/2025).

Apalagi hingga kini, kinerja DPR kerap dipertanyakan publik lantaran lambatnya proses legislasi di parlemen dan banyaknya isu-isu terkait kemaslahatan rakyat yang tidak terserap. 

“Sementara kinerja DPR di mata publik sering dipertanyakan—banyak yang absen, legislasi lamban, isu-isu rakyat kerap tidak tersuarakan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Andi menilai, kemarahan publik yang dituangkan dalam aksi demontrasi bertajuk “Revolusi Rakyat Indonesia” bukan semata karena kenaikan besaran angka tunjangan DPR, tetapi bagaimana kepekaan DPR terhadap ekonomi rakyat.

“Jadi kemarahan publik bukan semata pada angka tunjangannya, tapi pada ketimpangan rasa keadilan. Orang susah, wakilnya justru enak-enakan,” pungkasnya.

Pewarta: Khairul

Editor: Khopipah

Be First to Comment

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *