PROTIMES.CO – Indonesia kembali menunjukkan peran strategisnya dalam forum internasional melalui inisiatif Desa Binaan Imigrasi yang dipaparkan pada The 28th ASEAN Directors-General of Immigration Departments and Heads of Consular Affairs Divisions of the Ministries of Foreign Affairs (DGICM) di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam.
Plt Direktur Jenderal Imigrasi, Yuldi Yusman, memimpin langsung delegasi Indonesia dalam pertemuan yang dihadiri seluruh Kepala Imigrasi negara anggota ASEAN, Timor Leste, serta Sekretariat ASEAN.
Dalam forum intelijen keimigrasian, Yuldi menekankan inisiatif Desa Binaan Imigrasi sebagai langkah preemtif untuk mengedukasi masyarakat sekaligus mencegah praktik penyelundupan manusia.
Gagasan ini dinilai unik karena memadukan pendekatan teknologi dengan pemberdayaan masyarakat.
“DGICM merupakan forum strategis untuk membangun sinergi antarnegara dalam menjaga keamanan perbatasan, mencegah kejahatan lintas negara, serta meningkatkan kualitas pelayanan keimigrasian,” ujar Yuldi.
Delegasi Indonesia juga menyampaikan keberhasilan dalam mengungkap rute penyelundupan manusia berkat kerja sama aparat penegak hukum nasional dan internasional.
Keberhasilan ini dianggap sebagai best practice yang dapat direplikasi negara anggota lain.
Selain itu, forum turut menyoroti upaya peningkatan keamanan di Tempat Pemeriksaan Imigrasi melalui pemanfaatan teknologi seperti autogate dan kecerdasan buatan (AI).
Yuldi menegaskan pentingnya kolaborasi regional.
“Indonesia mendorong kerja sama yang lebih erat di kawasan, baik melalui pertukaran informasi, peningkatan kapasitas, maupun pemanfaatan teknologi mutakhir,” ucapnya.
Pewarta: Dzakwan
Editor: Khopipah
Be First to Comment