PROTIMES.CO – Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Kaisar Abu Hanifah, menyatakan dukungan penuh terhadap langkah strategis pemerintah dalam mendorong ekspor sektor industri logam, mesin, dan elektronika secara masif.
Menurut Kaisar, kebijakan ini tidak hanya akan memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global, tetapi juga memberikan dampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Langkah pemerintah ini patut diapresiasi. Indonesia sudah waktunya naik kelas, bukan hanya menjadi objek pasar produk logam, mesin, dan elektronik dari luar, tapi juga sebagai pemain aktif dan kompetitif di tingkat global,” ujar Kaisar di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (21/8/2025).
Lebih lanjut, anggota DPR RI asal Daerah Pemilihan DI Yogyakarta itu menekankan pentingnya dukungan kebijakan dan infrastruktur untuk memastikan sektor ini tumbuh berkelanjutan.
Kaisar menyampaikan bahwa dukungan terhadap ekspor industri logam, mesin, dan elektronika harus dibarengi dengan penguatan hulu-hilir, peningkatan sumber daya manusia (SDM), riset dan teknologi, serta jaminan ketersediaan energi dan bahan baku.
“Kita tidak bisa hanya bergantung pada komoditas mentah. Industri pengolahan seperti logam, mesin, dan elektronika harus menjadi tulang punggung ekonomi ke depan. Ini bukan hanya soal ekspor, tapi juga soal kemandirian ekonomi dan martabat bangsa,” tambahnya.
Kaisar menilai bahwa langkah ekspor ini menjadi semakin strategis karena dilakukan di tengah keputusan pemerintah Amerika Serikat (AS) yang menurunkan tarif impor terhadap sejumlah produk logam dan manufaktur.
Ia menyebut momen ini harus dimanfaatkan secara optimal oleh pelaku industri nasional.
“Keputusan AS menurunkan tarif adalah peluang yang harus kita tangkap. Ini bisa membuka akses pasar yang lebih luas bagi produk logam, mesin, dan elektronik buatan Indonesia. Pemerintah dan pelaku industri harus bergerak cepat dan taktis,” katanya.
Ia juga menambahkan bahwa Indonesia tidak bisa terus bergantung pada ekspor bahan mentah, dan sudah saatnya beralih menjadi eksportir produk industri bernilai tambah tinggi.
“Industri pengolahan logam, mesin, dan elektronik harus menjadi pilar utama ekonomi nasional. Ini bukan cuma soal ekspor, tapi tentang membangun fondasi ekonomi yang mandiri, maju, dan berdaulat,” tukasnya.
Pewarta: Khairul
Editor: Khopipah
Be First to Comment