Press "Enter" to skip to content

Berantas Buta Huruf Al-Qur’an di Desa, Mendes Gandeng LPQQ Bentuk Masyarakat Berkualitas

(Foto: Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal)

PROTIMES.CO – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto secara serius memberantas kondisi buta huruf Al-Qur’an di desa-desa di seluruh Indonesia. 

Salah satu upaya yang dilakukan yakni menggandeng Dewan Pengurus Pusat Lembaga Pembelajaran Qiroatil Qur’an Indonesia (DPP LPQQ Indonesia) yang diharapkan menjadi mitra untuk membentuk masyarakat berkualitas.

Kolaborasi ini membuat Mendes Yandri optimis pembangunan desa yang tidak hanya secara fisik akan membuahkan hasil sesuai harapan.

Sebab, jika muslim di desa memiliki kemampuan dasar dalam beragama termasuk membaca Al-Qur’an, maka peluang masyarakat terjerat kasus-kasus seperti narkoba hingga judi online semakin kecil.

“Alhamdulillah LPQQ hadir dalam rangka bersinergi dengan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal,” papar Mendes Yandri dalam audiensi dengan DPP LPQQ Indonesia di Kantor Kemendes PDT, Selasa (19/8/2025).

“Insya Allah ikhtiar kita ini akan membuahkan hasil, di mana nanti kita akan nikmati bahwa anak muda, orang tua, laki-laki, perempuan Insya Allah yang beragama Islam bisa membaca Al-Qur’an, karena itu penting dalam kehidupan dunia dan akhirat,” lanjutnya.

Diketahui angka buta huruf Al-Qur’an di Indonesia masih tinggi, yaitu sebesar 65 persen dari total masyarakat desa.

Hal ini menjadi keresahan bersama, karena kemampuan membaca Al-Qur’an merupakan pondasi dalam menciptakan masyarakat bermoral dan akar dalam membangun desa yang dimulai dari sumber daya manusia (SDM).

Oleh karena itu, memberantas buta huruf Al-Qur’an menjadi salah satu program Kemendes PDT selain pembangunan infrastruktur, pemberdayaan masyarakat, hingga penguatan ketahanan pangan.

Hal ini mengingat SDM adalah faktor utama yang merupakan penentu keberhasilan sebuah negara dalam melaksanakan pembangunan, dalam hal ini di tingkat desa.

Dengan cakupan wilayahnya yang sangat luas, Indonesia akan maju jika pembangunan di desa berhasil dengan meningkatnya kesejahteraan rakyat.

“Salah satu persoalan serius adalah kehidupan sosial masyarakat, di antaranya kehidupan beragama. Di antaranya banyak anak-anak muda, anak-anak kita, bahkan orang tua yang buta huruf Al-Qur’an. Dan itu bagian dari program kami untuk memberantas buta huruf Al-Qur’an,” tukasnya.

Pewarta: Khairul

Editor: Khopipah

Be First to Comment

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *