PROTIMES.CO – Ombudsman Republik Indonesia melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) dan Gudang PT Food Station Tjipinang Jaya, Jakarta Timur. Sidak dipimpin Yeka Hendra Fatika selaku anggota Ombudsman.
Di PIBC, Ombudsman menemukan fakta terkait penurunan omzet pedagang hingga 20–50 persen sejak polemik beras ‘oplosan’ mencuat.
“Misalnya biasanya menjual 15-20 ton beras perhari, namun saat ini hanya 6-10 ton,” kata Yeka.
Data pengelola PIBC mencatat penurunan beras masuk 22,97 persen dan keluar 20,84 persen pada periode awal Agustus dibanding Juli 2025.
Yeka juga menemukan kenaikan harga beras dengan harga jual termurah Rp13.150 dan termahal Rp14.760. Rata-rata kenaikan dalam dua pekan terakhir adalah Rp200.
Dari sektor bongkar muat, 80 persen pekerja anggota koperasi setempat tidak bekerja akibat penurunan volume pembelian beras.
Saat meninjau Gudang PT Food Station, Ombudsman mendapati stok beras program Pangan Subsidi kosong sejak penyaluran terakhir pada 9 Agustus 2025.
“Proses penegakan hukum tidak boleh mengganggu layanan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menyalurkan program pangan subsidi,” tegas Yeka.
Ombudsman turut mengamati uji mutu beras bersama Tim Quality Control, dengan hasil sesuai Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 2 Tahun 2023.
Pewarta: Dzakwan
Editor: Khopipah
Be First to Comment