Press "Enter" to skip to content

Israel Akan Caplok Gaza, DPR Desak Komunitas Internasional Menolak

Kondisi Gaza yang hancur setelah pemboman oleh Israel. (Foto: UNRWA)

PROTIMES.CO — Anggota Komisi I DPR RI, Syamsu Rizal, mendesak komunitas internasional untuk menolak rencana Israel mencaplok seluruh wilayah Gaza.

Menurutnya, Indonesia harus berada di garda terdepan dalam menyuarakan penolakan terhadap rencana Israel tersebut.

Politikus yang akrab disapa Deng Ical ini meminta komunitas internasional bersikap tegas dan menolak keras rencana tersebut. Menurutnya, langkah pencaplokan itu akan semakin memperburuk situasi kemanusiaan di Gaza yang selama ini sudah berada dalam kondisi krisis.

“Rencana ini jelas melanggar hukum internasional dan hak asasi manusia. Jika dibiarkan, penderitaan rakyat Palestina akan semakin parah, dan konflik akan semakin sulit diselesaikan,” ujar Deng Ical, Jumat (8/8/2025).

Politisi asal Dapil Sulawesi Selatan I itu menilai, dukungan dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap rencana Israel tersebut adalah sinyal yang berbahaya bagi perdamaian di kawasan Timur Tengah.

Ia menyerukan agar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) segera mengambil langkah konkret untuk menghentikan rencana itu sebelum terlambat.

“PBB tidak boleh diam. Ini adalah ujian bagi kredibilitas lembaga internasional tersebut dalam menjaga perdamaian dan keamanan dunia,” tegas mantan Wakil Wali Kota Makassar itu.

Lebih lanjut, Deng Ical menekankan bahwa Indonesia, sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, harus berada di garda terdepan dalam menyuarakan penolakan dan mendukung perjuangan rakyat Palestina.

Deng Ical juga meminta komunitas internasional untuk menekan Israel agar membuka akses pengiriman bantuan kemanusiaan kepada warga yang sangat membutuhkan makanan. Banyak warga Gaza yang meninggal karena kelaparan.

“Kami juga menyayangkan perusakan truk pembawa bantuan kemanusiaan yang dilakukan warga sipil Israel. Mereka betul-betul tidak memiliki hati nurani,” jelasnya.

Seperti diberitakan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menggelar rapat membahas pencaplokan penuh jalur Gaza dengan menggelar operasi militer besar-besaran. Rencana itu mendapat restu dari Presiden AS Donald Trump.

Langkah tesebut diklaim untuk melindungi para sandera. Hingga kini, terdapat 50 sandera yang masih berada di Gaza. Sekitar 20 di antaranya dilaporkan masih hidup.

Pewarta: Khairul

Editor: Khopipah

Be First to Comment

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *