PROTIMES.CO – Menteri Perdagangan Budi Santoso (Mendag Busan) meresmikan Export Center Balikpapan dan Batam sebagai bagian dari program UMKM Berani Inovasi Siap Adaptasi (BISA) Ekspor, di Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (1/8/2025).
Program UMKM BISA Ekspor telah memfasilitasi hampir 800 UMKM untuk menjajaki kerja sama bisnis selama Januari–Juli 2025, menghasilkan potensi transaksi senilai USD 90,04 juta atau sekitar Rp1,4 triliun. Mayoritas di antaranya baru pertama kali mengekspor secara daring melalui pendampingan perwakilan perdagangan luar negeri.
“UMKM yang ingin ekspor harus memiliki inovasi dan daya saing tinggi. Produk mereka harus bagus, rantai pasoknya terjaga, dan mampu beradaptasi dengan permintaan pasar global,” ujar Mendag Busan.
Export Center mencerminkan komitmen pemerintah memperluas akses pasar global bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah. Dengan 46 perwakilan perdagangan di 33 negara, UMKM mendapat dukungan penuh mulai identifikasi pembeli hingga business matching.
“Kebanyakan UMKM tersebut belum pernah melakukan ekspor sebelumnya, dan seluruh transaksi dilakukan secara daring melalui pendampingan langsung dari perwakilan perdagangan Indonesia di luar negeri,” lanjutnya.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Fajarini Puntodewi menambahkan, hingga Juni 2025, Export Center telah memberikan 4.078 layanan konsultasi dan memfasilitasi 547 business matching, menghasilkan transaksi ekspor USD 140,15 juta.
Mendag Busan menegaskan, Export Center tak hanya berupa lokasi fisik, tapi juga “simpul” kurasi, pendampingan, dan promosi berkelanjutan sesuai program UMKM BISA Ekspor.
Dengan peresmian di Balikpapan dan Batam, UMKM di Kalimantan Timur dan Sumatra diharapkan semakin tangguh menembus pasar internasional serta mendorong transformasi ekonomi nasional berbasis ekspor.
Pewarta: Dzakwan
Editor: Khopipah
Be First to Comment