PROTIMES.CO – R. Haidar Alwi, pendiri Haidar Alwi Care dan Haidar Alwi Institute, menyampaikan dengan penuh optimisme bahwa pengakuan dunia terhadap Indonesia sebagai negara dengan kehidupan masyarakat terbaik di dunia merupakan momen penting yang harus diterjemahkan menjadi kesadaran nasional.
Dalam laporan bertajuk Global Flourishing Study (GFS) Wave I yang dipimpin oleh Universitas Harvard dan dirilis bersama Baylor University, Gallup, serta Center for Open Science, Indonesia menempati peringkat pertama dari 22 negara berdasarkan kualitas hidup masyarakatnya yang dinilai secara multidimensi.
“Indonesia unggul bukan karena kekuatan ekonomi atau infrastruktur, melainkan karena nilai-nilai yang hidup dalam keseharian rakyatnya, empati, spiritualitas, kebersamaan, dan makna hidup,” ujar Haidar Alwi.
“Dan ini adalah bukti bahwa kekuatan suatu bangsa tidak selalu datang dari hal-hal yang terlihat, tapi dari hal-hal yang dirasakan,” imbuhnya.
Dia mengatakan bahwa posisi teratas ini bukan hasil dari proyek negara, melainkan cerminan jati diri bangsa yang masih terjaga.
“Nilai sosial dan spiritual yang menjadi kekuatan Indonesia bukanlah sesuatu yang dibentuk sesaat, melainkan akar panjang dari budaya dan kepercayaan masyarakat. Dan hari ini, dunia mengakuinya,” jelasnya.
Dalam pandangannya, pengakuan ini bukan akhir, tetapi awal dari tanggung jawab kolektif.
Bagi Haidar Alwi, jika Indonesia ingin mempertahankan keunggulan ini dan menjadikannya sebagai fondasi masa depan, maka tiga hal mendasar harus dirawat secara serius dan berkelanjutan:
1. Relasi Sosial yang Kuat
Budaya gotong royong, rasa peduli, dan kedekatan antarwarga adalah pilar utama flourishing.
“Kita perlu melindungi ruang-ruang kebersamaan dan interaksi yang alami. Jangan biarkan layar menggantikan tatap muka, atau kesibukan menggantikan silaturahmi,” katanya.
2. Makna Hidup dan Spiritualitas
Pendidikan karakter dan pembinaan nilai harus mendapat tempat utama dalam sistem pendidikan nasional.
Menurut Haidar Alwi, makna hidup bukan urusan pribadi semata, tapi fondasi stabilitas bangsa.
3. Ekonomi yang Berkeadilan dan Berbasis Rakyat
Ia menekankan pentingnya membangun ekonomi berbasis komunitas, seperti koperasi rakyat dan solidaritas sosial.
Menurutnya, Gerakan Rakyat Bantu Rakyat merupakan wujud nyata dari sistem ekonomi yang tetap memanusiakan manusia.
Pewarta: Khairul
Editor: Khopipah
Be First to Comment