PROTIMES.CO — Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi, atau yang akrab disapa Kak Seto, menyampaikan apresiasi terhadap kualitas pembinaan dan pendidikan yang diberikan kepada Anak Binaan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA).
Hal ini disampaikannya dalam audiensi bersama Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan.
“Pembinaan dan pendidikan Anak sudah mulai mendekati angka 10, dan mohon untuk dipertahankan. Betul-betul harus ada profesionalisme yang semakin meningkat dan terus terjaga,” ungkap Kak Seto.
Ia optimis bahwa LPKA akan menjadi tempat yang dikenang positif oleh Anak Binaan. Menurutnya, dengan pembinaan yang baik, mereka dapat menemukan kebanggaan dalam dirinya dan bahkan menjadi orang hebat di masa depan.
Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Mashudi, menjelaskan bahwa pendidikan dan pelatihan keterampilan diberikan seoptimal mungkin kepada Anak yang berada di LPKA, lembaga pemasyarakatab, maupun rumah tahanan.
“Kami membutuhkan dukungan dari banyak pihak, termasuk LPAI. Terima kasih atas kepeduliannya selama ini terhadap Anak Binaan kami,” ujar Mashudi.
Dalam audiensi, Kak Seto juga menyampaikan keprihatinannya mengenai belum tersedianya Lembaga Penempatan Anak Sementara (LPAS) di beberapa daerah. Hal ini menyebabkan anak-anak yang berhadapan dengan hukum masih ditempatkan di kantor polisi karena keterbatasan lokasi LPKA.
Direktur Teknologi dan Kerja Sama Ditjenpas, M. Hilal, mengakui kendala geografis sebagai hambatan, meskipun LPKA sudah ada di setiap provinsi.
Senada, Direktur Pelayanan Tahanan, Masjuno, menyebut bahwa keterbatasan anggaran dan SDM menyebabkan belum tersedianya LPAS.
Pertemuan ditutup dengan harapan kolaborasi berkelanjutan, termasuk dalam peningkatan kualitas layanan dan pendidikan formal bagi Anak Binaan, serta penyusunan perjanjian kerja sama antara LPAI dan Ditjenpas.
Pewarta: Dzakwan
Editor: Khopipah
Be First to Comment