PROTIMES.CO — Badan Narkotika Nasional (BNN) memperkuat kerja sama strategis dengan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) untuk mencegah pekerja migran terjerat jaringan narkotika internasional. Kolaborasi ini menegaskan pentingnya sinergi antarlembaga dalam menghadapi kompleksitas tantangan peredaran gelap narkoba.
Sekretaris Utama BNN, Inspektur Jenderal Polisi Tantan Sulistyana, menegaskan perlunya kerja sama lintas sektor guna menciptakan sistem perlindungan yang komprehensif bagi pekerja migran.
“Dengan adanya pembinaan ini, diharapkan pegawai KP2MI/BP2MI semakin memahami tantangan narkotika. Dan dapat mendukung upaya BNN dalam menciptakan lingkungan kerja yang bersih narkoba,” ujarnya.
Sebagai narasumber dalam forum pembinaan tersebut, Tantan menguraikan berbagai aspek terkait tren peredaran gelap narkotika, termasuk tantangan Indonesia sebagai target sindikat internasional.
Ia juga menjelaskan arah kebijakan BNN dalam Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).
Kerja sama yang dibangun mencakup berbagai pendekatan, mulai dari penguatan pengawasan di perbatasan dan jalur laut, pemberantasan laboratorium gelap, hingga penanganan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dari bisnis narkotika.
Lebih dari sekadar penindakan, BNN turut menekankan pentingnya rehabilitasi. Melalui jaringan Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL), klinik pratama, balai rehabilitasi, dan lembaga sosial, langkah ini diharapkan dapat memberi ruang pemulihan bagi para penyalahguna.
Kegiatan pembinaan ini digelar di Pusat Pendidikan Teritorial (Pusdikter) TNI AD di Bandung, dengan diikuti 122 peserta dari berbagai tingkatan jabatan di BP2MI.
Kehadiran BNN di forum ini menjadi bagian penting dari upaya membangun kesadaran dan kapasitas pegawai BP2MI dalam memahami dan menghadapi dinamika penyalahgunaan narkotika yang kian kompleks, terutama di sektor pekerja migran.
Pewarta: Dzakwan
Editor: Khopipah
Be First to Comment