PROTIMES.CO – Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) A. Muhaimin Iskandar menekankan pentingnya mencetak santri yang tidak hanya alim secara keagamaan, tetapi juga mandiri secara ekonomi. Hal ini disampaikannya dalam agenda Rembug Warga di Ponpes Gedongan, Cirebon.
Menurut Menko Muhaimin, pesantren memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pemberdayaan masyarakat yang berkontribusi langsung pada pengentasan kemiskinan.
“Melalui pendekatan ini, kita tidak hanya mencetak santri yang alim, tapi juga santri yang mandiri secara ekonomi dan mampu memberdayakan sekitarnya,” ujarnya dalam keterangan tertulis.
Ia menyebut transformasi fungsi pesantren dapat dilakukan dengan membangun ekosistem pemberdayaan yang mencakup pelatihan keterampilan, pengembangan usaha, dan distribusi produk lokal.
Dengan begitu, pesantren tidak hanya menjadi tempat belajar agama, tetapi juga menjadi ruang pembinaan ekonomi dan kewirausahaan masyarakat sekitar.
“Pesantren bisa memainkan peran sentral sebagai pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat,” tambahnya.
Lebih jauh, ia menilai lulusan pesantren yang memiliki keterampilan ekonomi akan menjadi agen perubahan sosial di tengah masyarakat. Santri tidak hanya menyebarkan ajaran agama, tetapi juga membantu meningkatkan kesejahteraan warga sekitar.
Dalam mendukung upaya ini, Kemenko PM akan terus mengoordinasikan kebijakan lintas kementerian dan lembaga agar transformasi pesantren berjalan optimal.
Target pemerintah untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem menjadi nol persen pada tahun 2026 disebutnya akan lebih cepat tercapai jika pesantren diberdayakan secara maksimal. Hal ini juga sesuai amanah Presiden Prabowo melalui Inpres 8/2025 yang mengarahkan percepatan pengentasan kemiskinan.
Pewarta: Dzakwan
Editor: Khopipah
Be First to Comment