PROTIMES.CO — Pemerintah Indonesia dan Prancis menegaskan komitmen dalam mempererat hubungan kebudayaan melalui penyelenggaraan Dialog Budaya Strategis Prancis-Indonesia yang digelar di Paris, Prancis.
Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian kunjungan kerja Menteri Kebudayaan Fadli Zon, mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam peringatan Bastille Day dan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara.
Dalam pertemuan tersebut, Fadli Zon berdialog langsung dengan Menteri Kebudayaan Prancis, Rachida Dati. Fokus pembahasan tertuju pada peningkatan kerja sama dalam sektor museum, warisan budaya, hingga industri kreatif yang menjadi prioritas kedua negara.
Dialog ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan kenegaraan Presiden Emmanuel Macron ke Indonesia pada Mei 2025 lalu. Saat itu, deklarasi tentang Strategi Kebudayaan Prancis-Indonesia diadopsi bersama.
“Ini adalah langkah nyata kerja sama untuk memajukan kebudayaan dan mempromosikan warisan kebudayaan kedua negara,” ujar Fadli Zon dalam pertemuan tersebut.
Sebanyak lima perjanjian yang telah disepakati sebelumnya akan ditindaklanjuti, mencakup kerja sama di bidang museum, arkeologi, sekolah film, seni, dan pelestarian cagar budaya.
Nota kesepahaman yang memperkuat pelatihan, mobilitas lintas profesi, serta penyelenggaraan pameran juga menjadi bagian dari pembahasan.
Dua agenda budaya besar juga dibicarakan dalam pertemuan ini, yakni penyelenggaraan ICC Immersion Mission pada April 2026 dan pameran seni rupa besar Indonesia di Musée Guimet pada akhir tahun 2028.
Pertemuan ini turut dihadiri berbagai institusi budaya terkemuka Prancis seperti Musée Guimet, Grand Palais, Centre Pompidou, dan École du Louvre.
Kehadiran institusi-institusi tersebut memperkuat posisi dialog ini sebagai momen penting dalam memperkuat diplomasi budaya lintas negara.
Dalam kesempatan yang sama, Menbud Fadli Zon juga mengundang Menteri Kebudayaan Prancis, Rachida Dati, untuk hadir di CHANDI SUMMIT 2025 yang akan digelar di Sanur, Bali.
Kerja sama budaya ini diharapkan tidak hanya memperkuat hubungan bilateral, tetapi juga meningkatkan apresiasi publik terhadap kekayaan budaya masing-masing negara.
Pewarta: Dzakwan
Editor: Khopipah
Be First to Comment