PROTIMES.CO — Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyempatkan diri meninjau Museum Phono Paris di sela kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke Prancis, Minggu (13/7/2025).
Kunjungan ke lembaga budaya yang menyimpan artefak penting sejarah rekaman dunia ini dianggap sebagai bagian dari penguatan kerja sama kebudayaan antara Indonesia dan Prancis.
“Beberapa gramofon dan piringan hitam juga dipamerkan di Galeri Phono. Masuk ke dalamnya, disuguhi petualangan besar yang berhubungan dengan rekaman suara/sejarah suara dari tahun 1857 hingga saat ini,” ujar Fadli Zon.
Museum tersebut menyimpan koleksi berharga seperti fonograf, gramofon, tape recorder, hingga file MP3, yang menggambarkan perkembangan teknologi suara dari abad ke-19 hingga era digital. Fadli menilai koleksi ini sejalan dengan misi pelestarian warisan budaya takbenda Indonesia.
Kementerian Kebudayaan menekankan pentingnya kolaborasi internasional dalam menjaga artefak budaya dan teknologi suara, termasuk rekaman musik dan tradisi lisan yang ada di Indonesia.
Kunjungan ini juga menggarisbawahi diplomasi budaya sebagai bagian penting dari hubungan bilateral Indonesia–Prancis, yang tahun ini genap berusia 75 tahun.
Fadli sebelumnya turut mendampingi Presiden Prabowo dalam Parade Militer Bastille Day. Dalam parade ini, Indonesia mengirimkan 451 personel TNI-Polri sebagai bentuk partisipasi dalam perayaan Hari Nasional Prancis.
Menurutnya, selain aspek militer, diplomasi kebudayaan juga perlu diperkuat melalui kerja sama lintas institusi dan pertukaran pengetahuan.
“Kita punya potensi besar dalam warisan budaya takbenda, yang bisa dikembangkan lebih jauh lewat kolaborasi internasional,” ungkap Fadli.
Kementerian Kebudayaan mengajak komunitas budaya dan akademisi Indonesia untuk lebih aktif menjalin relasi dengan lembaga-lembaga budaya global guna memperluas dampak pelestarian budaya Indonesia di panggung dunia.
Pewarta: Dzakwan
Editor: Khopipah
Be First to Comment