Press "Enter" to skip to content

DPR: Desa Wisata Harus Menjadi Perhatian RUU Kepariwisataan 

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Chusnunia Chalim. (Foto: PKB)

PROTIMES.CO – Komisi VII DPR RI menggelar kunjungan kerja spesifik dalam rangka penyusunan Rancangan Undang-Undang (RUU) Kepariwisataan ke Desa Wisata Wukirsari, Yogyakarta, Senin (14/7/2025).

Wakil Ketua Komisi VII Chusnunia Chalim mengatakan kunjungan ini dilakukan dalam rangka memperkaya masukan masukan terkait dengan penyusunan RUU Kepariwisataan. Saat ini terdapat 6.000 desa wisata di seluruh Indonesia yang berpotensi untuk terus dikembangkan.

“Keberadaan desa wisata sekarang ini layak memang mendapat perhatian lebih. Karena faktanya, dalam konteks mensejahterakan masyarakat, itu bisa langsung, seketika,” ujar Ketua Tim Kunjungan Komisi VII saat mengunjungi Kampung Batik Giriloyo Wukirsari Bantul.

Menurutnya, salah satu pendukung pariwisata nasional yang bisa diandalkan untuk masa depan adalah desa wisata, dan masyarakat desa terutama dengan segala sumber dayanya yang punya sumber daya kreativitas.

Ia juga menambahkan bahwa Desa Wukirsari ini dapat melibatkan hingga 8.000 orang dalam pengembangannya.

“Kalau tidak digarap desa wisatanya, maka 8.000 orang yang sudah teribat ini nantinya tidak mendapat tambahan penghasilan. Oleh karenanya, kita berharap ada perluasan,” tambah politisi yang akrab disapa Nunik tersebut.

Meski demikian, Chusnunia juga mengatakan bahwa dalam perluasan, masyarakat yang terlibat dalam kreativitas membutuhkan kerja sama dengan berbagai pihak, baik dari pemerintah kabupaten, pemerintah desa, pemerintah provinsi dan pusat.

“Desa Wisata Wukirsari ini menjadi inspirasi. Namun demikian sumber daya apa yang dimiliki sebuah desa bisa menjadi modal dasar?”tanya Nunik.

“Kita tidak perlu memaksakan menjadi desa wisata A atau desa wisata B. DesaWukirsari, dengan kreativitas masyarakat, yaitu membatik, bahkan terdiri dari ribuan pembatik, kalau diberdayakan tersebut, daya ungkitnya nyata, bahkan dengan konsep yang ditawarkan bisa mendapat penghasilan memadai,” ungkapnya.

Desa Wisata Wukirsari sendiri adalah desa wisata yang terletak di Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Desa ini telah dinobatkan sebagai salah satu dari 55 desa wisata terbaik dunia oleh United Nations World Tourism Organization (UNWTO) pada tahun 2024.

Wukirsari terkenal dengan pelestarian budaya, khususnya Batik Giriloyo yang diakui UNESCO sebagai warisan budaya tak benda sejak tahun 2009.

Saat ini ada lebih dari 6.000 desa wisata yang tersebar di seluruh Indonesia. Komisi VII pun berkomitmen penuh untuk mendorong kemajuan desa-desa tersebut.

“Dari 6.000 lebih itu mungkin belum semuanya maju. Kita dorong supaya maju seperti di Wukirsari. Kemudian memang butuh kerja sama semua pihak mulai dari pemerintah provinsi, kabupaten, dan desanya,” tambah Nunik.

Sementara itu, terkait dengan RUU Kepariwisataan, Nunik menjelaskan bahwa hampir semuanya sudah selesai. Bahkan hanya tersisa perihal kelembagaan pada sidang terakhir.

“Kunjungan ke desa wisata ini salah satunya untuk mencari masukan untuk melengkapinya,” pungkasnya.

Pewarta: Khairul

Editor: Khopipah

Be First to Comment

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *