Press "Enter" to skip to content

Kasus Beras Oplosan, DPR: Segera Dituntaskan Jangan Sampai Terjadi Kepanikan Pasar

Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan.

PROTIMES.CO – Anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan, menyoroti kasus temuan 212 merek beras yang terbukti dioplos.

Dia meminta agar Kementerian Pertanian (Kementan) segera melakukan reformasi sistem tata niaga produk pangan Indonesia agar kasus beras oplosan tidak terjadi lagi.

Pernyataan itu disampaikan Daniel Johan saat Rapat Kerja (Raker) Komisi IV DPR RI bersama Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Rabu (16/7/2025).

Politisi PKB ini meminta agar pemerintah segera menyelesaikan persoalan tersebut sehingga tidak menimbulkan kepanikan pasar.

“Terkait beras oplosan, mungkin sangat penting segera dituntaskan. Jangan sampai berlarut-karut dan menimbulkan kepanikan pasar,” terang politisi asal Dapil Kalimantan Barat I itu.

Daniel juga meminta pemerintah bergerak cepat untuk memulihkan kembali kepercayaan masyarakat dan konsumen terhadap produk pangan yang mereka beli. Termasuk, mengembalikan kepercayaan konsumen terhadap produsen.

Dia menyatakan, jika kepercayaan masyarakat terhadap produk pangan dan produsen tidak semakin naik, tapi malah menurun, maka hal itu akan menjadi tantangan berat bagi pemerintah dan produsen untuk memulihkannya.

“Kalau kepercayaan kepada produk dan produsen tidak semakin meningkat, tapi semakin menurun karena kasus berasa oplosan, maka itu menjadi tantangan berat bagi pemerintah dan produsen,” bebernya.

Daniel mengatakan, penanganan kasus beras oplosan tidak cukup hanya sekedar penegakan hukum, tapi juga harus menjadi momentum untuk memperbaiki sistem tata niaga produk pangan, sehingga kasus tersebut tidak terulang lagi.

“Jangan-jangan seluruh produk pangan kita di Indonesia oplosan.  Kalau sekarang yang ketahuan kan baru beras. Jangan-jangan yang lain juga oplosan,” ungkapnya.

Untuk itu, dia mendesak pemerintah untuk segera melakukan reformasi terhadap sistem tata niaga produk pangan.

Daniel berharap kasus oplosan tidak terjadi pada produk pangan yang lain, karena akan menimbulkan gejolak pasar dan betul-betul menurun kepercayaan masyarakat.

“Sebelumnya kan ditemukan BBM oplosan, sekarang beras oplosan. Kami berharap ini tidak terjadi lagi. Segera lakukan reformasi sistem tata niaga pangan kita,” tukasnya.

Pewarta: Khairul

Editor: Khopipah

Be First to Comment

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    © 2025 Protimes.co