PROTIMES.CO — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta meluncurkan inisiatif Pesapa Kawan, sebuah proyek perubahan untuk meningkatkan pengelolaan sampah mandiri oleh kawasan komersial dan perusahaan. Program ini merupakan bagian dari Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II 2025.
“Pesapa Kawan mendorong kawasan dan perusahaan di Jakarta untuk lebih mandiri dalam mengelola sampahnya melalui skema kerja sama operasional,” jelas Kepala DLH DKI Jakarta, Asep Kuswanto.
Skema ini menawarkan tiga pilihan, yaitu menggunakan jasa pengelolaan sampah swasta berizin, jasa dari BLUD DLH, atau skema kombinasi di mana BLUD menjadi agregator dan menugaskan pihak swasta.
Hingga kini, tingkat partisipasi pengelola kawasan dalam mengelola sampah secara mandiri masih rendah. Diketahui baru 21,6 persen pengelola kawasan yang bermitra dengan pengelola resmi.
Oleh karena itu, Pesapa Kawan juga mengusung sistem informasi digital real-time, SOP standar, serta pendekatan kolaboratif lintas sektor.
Proyek ini didukung penuh oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno sebagai mentor. DLH DKI menargetkan peningkatan kemandirian kawasan dalam pengelolaan sampah dapat berdampak langsung pada efisiensi penggunaan APBD.
“Dengan pembiayaan mandiri dari kawasan komersial, anggaran daerah bisa diarahkan untuk program yang lebih proritas,” ungkap Asep.
Menurutnya, pemanfaatan jasa pengelola yang memiliki model bisnis material recovery maupun waste to energy akan sangat berkontribusi terhadap pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
“Ini adalah bagian dari upaya kami mewujudkan Jakarta sebagai kota global yang bersih, hijau, dan berdaya saing,” tutup Asep.
Pewarta: Dzakwan
Editor: Khopipah
Be First to Comment