PROTIMES.CO — Pembangunan delapan titik saluran air oleh Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Pusat sempat terkendala karena adanya penolakan dari pedagang yang berjualan di atas saluran. Meskipun demikian, seluruh hambatan tersebut kini telah diatasi.
“Kendala yang dihadapi saat hendak membangun saluran di antaranya penolakan pedagang yang berjualan di atas saluran. Namun, kami berkoordinasi dengan aparatur kelurahan setempat sehingga persoalan dapat diatasi,” ujar Kepala Seksi Pembangunan Saluran SDA Jakarta Pusat, Martinet.
Pembangunan saluran air ini tersebar di empat kecamatan: Menteng (Jalan Dipenogoro), Senen (Jalan Kwini I, Bungur, Kernolong, Kwitang), Sawah Besar (Jalan Kartini IV Dalam), dan Kemayoran (Jalan Serdang dan Sumur Batu). Proyek dimulai sejak awal Maret lalu dan ditargetkan rampung akhir Juli.
Martinet menjelaskan, salah satu saluran air, yaitu yang berada di Jalan Dipenogoro, telah selesai dibangun. Sementara tujuh titik lainnya masih dalam proses penyelesaian.
Ia menekankan bahwa proyek ini merupakan tindak lanjut dari aspirasi masyarakat yang disampaikan melalui Rembuk RW dan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tahun 2024.
Untuk menjaga keindahan kota, Sudin SDA juga berkoordinasi dengan Suku Dinas Bina Marga dalam perbaikan trotoar pascapembangunan saluran.
“Setelah merampungkan pembangunan saluran, pedestrian atau trotoar yang rusak langsung dibenahi,” tambahnya.
Proyek ini bertujuan menambah kapasitas saluran air, mengurangi genangan, serta memperkuat infrastruktur wilayah pemukiman padat penduduk di Jakarta Pusat.
Dengan penanganan yang bersifat kolaboratif, Martinet optimistis seluruh titik saluran akan selesai sesuai tenggat waktu yang telah ditentukan.
Pewarta: Dzakwan
Editor: Khopipah
Be First to Comment