PROTIMES.CO — Kementerian Kebudayaan kembali menegaskan peran penting musik sebagai warisan budaya yang hidup melalui penyelenggaraan “Harmoni Zaman 70-an” di Golden Ballroom, The Sultan Hotel & Residence Jakarta. Acara ini merupakan kelanjutan dari suksesnya seri sebelumnya, “Harmoni Zaman 60-an” dan edisi spesial Elvy Sukaesih.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menekankan bahwa musik tidak hanya hadir sebagai hiburan, tetapi juga sebagai sarana menjembatani generasi.
“Kami ingin kegiatan-kegiatan seperti ini menjadi penyambung zaman dari dulu, kini, dan yang akan datang,” kata Fadli dalam sambutannya.
Fadli juga mengingatkan bahwa musik harus menjadi bagian dari strategi pemajuan kebudayaan nasional.
“Dengan kehadiran Kementerian Kebudayaan yang baru pertama berdiri sejak 79 tahun inilah, kita harus banyak dituntut bagaimana bisa mengangkat seluruh objek pemajuan kebudayaan,” ujarnya.
Pertunjukan ini menghadirkan nama-nama besar yang tak asing lagi di jagat musik Tanah Air seperti Panbers, The Rollies, Black Selection, dan The Mercy’s. Musik mereka, dengan lirik puitis dan aransemen eksperimental, masih kuat menggugah perasaan lintas generasi.
Panbers dengan lagu “Gereja Tua”, The Rollies lewat “Kau Yang Ku Sayang”, serta Black Selection dan The Mercy’s dengan tembang-tembang hits mereka, mengajak generasi muda mengenal musik berkualitas dari era 1970-an.
Melalui konser ini, Kementerian Kebudayaan menunjukkan bahwa melestarikan lagu-lagu lawas adalah bagian dari upaya memperkuat ekosistem musik nasional. Acara ini juga menjadi panggung penghormatan terhadap musisi yang telah meletakkan fondasi kuat bagi perkembangan musik Indonesia.
Musik, menurut Fadli Zon, menjadi identitas bangsa dan alat diplomasi budaya. “Kita berharap musik ini menjadi satu bagian dari pemajuan kebudayaan yang sangat penting,” tutupnya.
Pewarta: Dzakwan
Editor: Khopipah
Be First to Comment