PROTIMES.CO — Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Helvi Moraza menyampaikan pentingnya digitalisasi UMKM dan peran aktif kampus dalam mencetak wirausahawan muda.
Pernyataan itu disampaikan saat memberikan kuliah umum di Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI), Bandung, Jawa Barat.
Wamen Helvi menyatakan bahwa transformasi digital UMKM merupakan keniscayaan.
“Pemerintah menargetkan 30 juta UMKM onboarding digital,” ujarnya.
Meskipun begitu, ia menekankan bahwa digitalisasi tak hanya sekadar kehadiran di e-commerce, melainkan perubahan pola pikir dan model bisnis.
“Yang kami dorong adalah perubahan pola pikir, adaptasi teknologi, dan penguatan model bisnis yang relevan dengan kebutuhan pasar masa kini,” tegasnya.
Dalam pemaparannya, Wamen Helvi juga menyebutkan bahwa Kementerian UMKM mencatat 690 lembaga inkubator yang terdaftar hingga pertengahan 2025, dan lebih dari sepertiganya berada di lingkungan kampus.
Menurutnya, kampus merupakan tempat ideal untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan kewirausahaan masa depan.
“Kampus adalah tempat riset bertemu realitas, tempat idealisme diuji oleh kebutuhan masyarakat,” katanya.
Ia menambahkan bahwa kewirausahaan adalah bentuk keberanian untuk mandiri dan menjadi bagian penting dari perekonomian nasional.
“Ketika UMKM tumbuh, perekonomian bangsa ini akan bergerak lebih stabil, inklusif, dan berdaulat,” ucapnya.
Wamen Helvi juga menyatakan komitmen Kementerian UMKM untuk terus mendampingi dan memfasilitasi mahasiswa menjadi wirausaha.
“Kami siap mendampingi, memfasilitasi, memberi pelatihan, hingga menfasilitasi jejaring kemitraan,” jelasnya.
Menutup sesi kuliah umum, Wamen Helvi mendorong mahasiswa agar tak ragu menjadi wirausaha.
“Jangan takut memulai, jangan malu gagal. Yang terpenting, berani mencoba, terus belajar, dan memberikan makna atas apa yang kalian bangun,” pungkasnya.
Pewarta: Dzakwan
Editor: Khopipah
Be First to Comment