PROTIMES.CO – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus memperkuat pengembangan pasar bagi pelaku usaha pariwisata melalui kolaborasi lintas sektor. Hal ini disampaikan dalam Forum Komunikasi bertema “Sinergi Pengembangan Pasar dan Permodalan Bagi Usaha Pariwisata” yang digelar di Jakarta, Kamis (19/6/2025).
Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata, Rizki Handayani, menyampaikan pentingnya penyelarasan produk pariwisata dengan kebutuhan pasar.
“Bagaimana menciptakan produk yang bersifat repeater, menghasilkan spending yang tinggi, dan membuat wisatawan lebih lama tinggal,” katanya.
Ia menambahkan, sektor wellness seperti spa dan kosmetik perlu dikembangkan lebih jauh.
“Industri wellness di Korea Selatan dan Thailand tumbuh positif dan menarik spending besar,” ujarnya.
Plh. Kepala Badan Pusat Riset dan Inovasi Daerah DKI Jakarta, Arimbi Putik, menyebut pentingnya akses pasar dan permodalan bagi UMKM pariwisata. Ia menegaskan pihaknya siap memperluas kemitraan agar Jakarta menjadi destinasi global.
Forum ini menghadirkan dua sesi diskusi panel dengan 10 narasumber dari pelaku industri pariwisata. Sesi pertama membahas inovasi pasar, sementara sesi kedua membahas strategi akses permodalan.
CEO PT. Infia Media Pratama, Noviar Rahman, mencontohkan pentingnya kekuatan intellectual property (IP) seperti yang dilakukan Dagelan.
“IP bisa dikembangkan jadi berbagai produk turunan yang bisa dimonetisasi,” katanya.
Melalui forum ini, Kemenpar berharap pelaku usaha bisa memahami kebijakan yang tersedia serta memberi masukan pada pemerintah untuk menyusun regulasi yang lebih kondusif.
Kemenpar juga mengenalkan program flagship seperti WISH, Food Startup Indonesia, dan WIG sebagai bagian dari strategi memperkuat daya saing industri pariwisata nasional dan global.
Pewarta: Dzakwan
Editor: Khopipah
Be First to Comment