PROTIMES.CO – Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menegaskan pentingnya percepatan integrasi Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dengan sistem Online Single Submission (OSS) sebagai langkah strategis untuk meningkatkan investasi infrastruktur di Indonesia.
“Untuk menarik investor, ada dua kebijakan yang sudah pemerintah buat. Yang pertama dari sisi regulasi. Kita sudah ada regulasi di Undang-Undang Cipta Kerja dan juga PP 21 Tahun 2021,” kata Dirjen Tata Ruang Kementerian ATR/BPN, Suyus Windayana, dalam forum International Conference on Infrastructure (ICI) 2025.
Dalam pemaparannya, Suyus menyebut bahwa integrasi RDTR dengan OSS terbukti mempercepat layanan perizinan.
Dari 350-an RDTR yang telah terhubung OSS, permohonan izin investasi mencapai 340.000, jauh di atas wilayah yang belum memiliki RDTR dan hanya mencatat sekitar 20.000 pelayanan.
“Apabila ada OSS, pelayanannya lebih cepat, bisa satu hari,” ujarnya.
Diketahui saat ini baru 352 dari total 645 RDTR yang telah terintegrasi dengan OSS.
Untuk mendorong percepatan, Kementerian ATR/BPN tengah menyiapkan surat edaran bersama Kementerian Investasi agar kepala daerah segera menyambungkan RDTR ke sistem OSS.
Melalui forum ini, Kementerian ATR/BPN menegaskan komitmennya mendukung ekosistem investasi berbasis tata ruang yang terukur dan efisien.
Pewarta: Dzakwan
Editor: Khopipah