Indonesia Kaji Dukungan untuk Moratorium WTO dan Inisiatif Baru FIT-P

Indonesia masih mengkaji sejumlah usulan penting dalam perdagangan global, termasuk FIT-P dan moratorium bea masuk atas transmisi elektronik di WTO.

PROTIMES.CO – Menteri Perdagangan Budi Santoso (Mendag Busan) menyatakan bahwa Indonesia masih mengkaji secara mendalam sejumlah usulan penting dalam perdagangan global, termasuk Future of Investment and Trade Partnership (FIT-P) dan moratorium bea masuk atas transmisi elektronik di WTO.

“Indonesia pada prinsipnya mendukung sistem perdagangan internasional yang adil, terbuka, inklusif, dan berbasis pada aturan,” ujar Mendag Busan di Kuala Lumpur, Malaysia.

“Terkait proposal yang diajukan, Indonesia masih memerlukan waktu untuk mempelajari dokumen tersebut secara komprehensif dan berkonsolidasi internal terlebih dahulu,” imbuhnya.

Pernyataan itu disampaikan seusai pertemuan bilateral dengan Deputi Perdana Menteri Singapura Gan Kim Yong yang juga menjabat Menteri Perdagangan dan Perindustrian, Minggu (25/5/2025).

Pertemuan tersebut membahas penguatan kerja sama bilateral serta kesiapan menghadapi tantangan global dalam forum multilateral.

Gan Kim Yong turut menyampaikan undangan kepada Indonesia untuk berpartisipasi dalam FIT-P dan Joint Statement Initiative (JSI) e-Commerce.

Ia menilai sinergi kawasan sangat penting di tengah ketidakpastian ekonomi dunia.

Selain isu-isu global, kedua negara juga membahas pelaksanaan kembali Annual Ministerial Dialogue (AMD) yang direncanakan digelar di Labuan Bajo tahun ini.

Mendag Busan menambahkan, Indonesia juga tengah memperkuat ketahanan ekonomi dengan mendorong UMKM untuk ekspor dan diversifikasi pasar.

Pewarta: Dzakwan

Editor: Khopipah

Scroll to Top