Business Matching dan Pelatihan Jadi Strategi Kemendag Dorong Ekspor Furnitur

Mendag Busan menyampaikan upaya Kemendag ini diarahkan untuk menghubungkan pelaku usaha dengan buyer mancanegara serta meningkatkan daya saing produk.

PROTIMES.CO Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus memperkuat strategi peningkatan ekspor sektor furnitur dan kerajinan melalui berbagai program pendukung.

Salah satu andalannya adalah penjajakan bisnis (business matching) dan pelatihan desain produk yang difasilitasi oleh Indonesia Design Development Center (IDDC).

Menteri Perdagangan Budi Santoso (Mendag Busan) menyampaikan bahwa upaya ini diarahkan untuk menghubungkan pelaku usaha nasional dengan buyer mancanegara serta meningkatkan daya saing produk.

“Selama Januari–April 2025, terdapat 246 kegiatan penjajakan bisnis yang terdiri atas 165 pitching dan 81 pertemuan dengan buyer. Nilai total transaksi mencapai USD 57,61 juta,” ujar Mendag Busan saat peluncuran IFEX 2026 di Jakarta, Rabu (21/5/2025).

Selain itu, Kemendag juga menggandeng HIMKI untuk mengembangkan program pelatihan Designers Dispatch Services (DDS) X Local Business Export Coaching (LBEC) bagi para pelaku usaha furnitur.

“Kami juga akan menyelenggarakan pameran tahunan Trade Expo Indonesia ke-40 pada 15–19 Oktober 2025 di ICE, BSD City,” imbuh Mendag Busan.

Ketua Umum HIMKI Abdul Sobur menilai berbagai dukungan Kemendag mampu memperluas jangkauan promosi pameran IFEX ke pasar internasional.

Ia menyebut keterlibatan 46 perwakilan dagang di 33 negara sebagai instrumen penting menjaring pembeli dari luar negeri.

Ashish Arora, pemilik PT Anya Living International yang menjadi peserta rutin IFEX sejak tahun 2018, mengungkapkan manfaat langsung dari partisipasi tersebut.

“Pertumbuhan bisnis kami yang paling signifikan berasal dari partisipasi di IFEX,” ujarnya.

Dengan strategi berkelanjutan yang menyasar UMKM hingga industri besar, Kemendag optimistis ekspor furnitur Indonesia akan semakin kompetitif secara global.

Pewarta: Dzakwan

Editor: Khopipah

Scroll to Top