KontraS Soroti Peran Presiden dalam Usulan Gelar Pahlawan untuk Soeharto

Yanti mengatakan, rekam jejak Soeharto yang terkait dengan pelanggaran HAM dan korupsi tidak bisa dikesampingkan demi kepentingan politik atau relasi pribadi.

PROTIMES.CO – Koordinator KontraS, Yanti Andriyani, menyoroti posisi Presiden Prabowo Subianto dalam proses pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto.

Ia menyatakan kekhawatirannya bahwa hubungan keluarga antara presiden saat ini dengan Soeharto bisa mempengaruhi objektivitas keputusan.

“Kita tahu bahwa presiden hari ini adalah mantan menantu dari Presiden Soeharto,” ujar Yanti dalam keterangan persnya usai audiensi di Kementerian Sosial.

Menurutnya, relasi kekuasaan yang kuat bisa mengaburkan penilaian yang adil terhadap rekam jejak Soeharto. “Hari ini konsolidasi elit begitu kuat,” katanya.

Yanti mengingatkan bahwa proses pemberian gelar harus melalui penilaian objektif dan berdasarkan nilai-nilai integritas. Selain itu, pemberian gelar juga harus dilakukan serta dapat dikontrol bebas oleh masyarakat luas.

Ia menambahkan bahwa rekam jejak Soeharto yang terkait dengan pelanggaran HAM dan korupsi tidak bisa dikesampingkan demi kepentingan politik atau relasi pribadi.

“Ini akan menghapuskan rekam jejak terhadap penegakan hukum terkait dengan tindak pidana korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan,” tegasnya.

KontraS menyerukan agar publik terus mengawal proses ini, terlebih menjelang sidang Dewan Gelar yang dijadwalkan berlangsung pada Juli nanti dengan keputusan akhir presiden diumumkan pada November.

“Harapannya itu semua tidak terjadi,” ujar Yanti, merujuk pada kemungkinan pengesahan gelar pahlawan bagi Soeharto.

Pewarta: Dzakwan

Editor: Khopipah

Scroll to Top