Penasehat Kapolri: Kewenangan Besar Polri Berakibat Tindakan Koruptif Personel Polisi

Penasehat Ahli Kapolri, Irjen Pol. (Purn) Aryanto, Sutadi menjelaskan bahwa kewenangan besar yang dimiliki Polri berdampak pada penyalahgunaan kewenangan.

PROTIMES.CO – Penasehat Ahli Kapolri, Irjen Pol. (Purn) Aryanto Sutadi, menyesalkan tindakan aparat kepolisian yang berperilaku koruptif. Dia menilai tindakan tersebut merupakan faktor utama rusaknya citra polisi di mata masyarakat.

“Polisi itu pasti tertarik bertindak koruptif karena dia dikasih kewenangan yang besar. Polisi itu suatu lembaga yang mempunyai kewenangan yang besar, untuk menindak orang, menangkap, mendenda,” kata Aryanto, Jumat (16/5/2025).

Pria kelahiran Kebumen, Jawa Tengah, 10 Oktober 1951 itu menjelaskan bahwa kewenangan besar yang dimiliki Polri berdampak pada penyalahgunaan kewenangan, karena personel polisi memiliki lebih banyak peluang bertindak menyimpang dengan kewenangannya tersebut.

“Tergoda kan, ditambah dengan pengawasan yang kurang, otomatis,” tutur Aryanto.

Oleh karena itu, Aryanto berharap personel polisi mematuhi Tribrata yang dicanangkan institusi Polri untuk membersihkan citra kepolisian.

“Tapi sayangnya di dalam praktik. Tidak semua polisi berbuat begitu (mematuhi Tribrata), yang mewarnai adalah oleh oknum-oknum meski jumlahnya sedikit, tapi satu kali dia berbuat jelek, kebaikan polisi yang setiap hari dilakukan menjadi rusak (Polisi secara keseluruhan),” katanya.

Dilansir dari Indexmundi.com, Police Corruption Perceptions Index atau Indek Persepsi Korupsi Polisi menempatkan polisi Indonesia di urutan 18 dunia dengan nilai rata-rata 7,56. Posisi ini sekaligus menempatkan polisi Indonesia di peringkat 1 se-Asia Tenggara.

Sedangkan survei Litbang Kompas yang dirilis 24 Januari 2025 menunjukkan bahwa citra positif Polri berada di angka 65,7 persen, atau paling rendah di antara lima lembaga negara seperti TNI, Bawaslu, KPU, DPR, dan KPK.

Sementara, dari survei Civil Society for Police Watch yang dirilis pada 9 Februari 2025, tingkat kepercayaan publik terhadap Polri masih sangat rendah, yakni di angka 48,1 persen.

Pewarta: Khairul

Editor: Khopipah

Scroll to Top