PROTIMES.CO — Wakil Menteri Hak Asasi Manusia (Wamen HAM) Mugiyanto menyampaikan pernyataan tegas Indonesia dalam Sidang Dewan HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sesi ke-59.
Dalam forum internasional yang digelar di Markas Besar PBB di Jenewa itu, Indonesia kembali menegaskan posisi konsistennya dalam membela hak-hak rakyat Palestina.
Pernyataan itu disampaikan Wamen Mugiyanto dalam sesi Dialog Interaktif dengan Independent Expert on International Solidarity.
Ia secara gamblang mengkritik pelanggaran terhadap kebebasan berekspresi, berkumpul, dan berserikat yang terjadi dalam konteks advokasi bagi Palestina.
“Penindasan terhadap pembela HAM Palestina merupakan bentuk pelanggaran terang-terangan terhadap kebebasan dasar yang dijunjung tinggi dalam sistem internasional,” ujarnya.
Mugiyanto juga menyoroti praktik pencaplokan dan pengusiran paksa rakyat Palestina yang terus berlangsung. Ia mengkritik keras sikap sejumlah negara yang menurutnya bersikap munafik.
“Ketika para pemimpin bertindak sewenang-wenang dan menyalahgunakan kekuasaan untuk menginjak-injak hukum internasional — seperti yang kita saksikan di Gaza, dan kini meluas ke Iran — dunia tidak boleh berdiam diri,” katanya.
Di hadapan para negara anggota Dewan HAM, Wamen HAM mendesak Israel untuk menghentikan pendudukan ilegal dan segera menarik diri sepenuhnya dari wilayah Palestina. Ia menegaskan bahwa Mahkamah Internasional (ICJ) telah mengeluarkan sikap hukum yang jelas atas hal ini.
Lebih jauh, ia menyatakan bahwa dukungan terhadap Palestina tidak boleh didasarkan pada kepentingan politik, tetapi pada prinsip universal hak asasi manusia.
“Solidaritas global menjadi semakin penting dalam membela perdamaian, keadilan, dan hak asasi manusia,” tegasnya.
Presiden Dewan HAM PBB 2025, Jürg Lauber, yang memimpin jalannya sidang, turut mendengar langsung pernyataan tersebut. Ia menjabat sebagai Wakil Tetap Swiss di PBB Jenewa.
Pernyataan Wamen Mugiyanto ini menegaskan konsistensi Indonesia dalam memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina di forum internasional, sekaligus memperkuat peran Indonesia dalam diplomasi HAM global.
Pewarta: Dzakwan
Editor: Khopipah
Be First to Comment