PROTIMES.CO – Menteri Pekerjaan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin secara simbolis menyerahkan kunci rumah subsidi bagi tenaga kesehatan (nakes), termasuk bidan dan perawat.
Acara ini berlangsung di Perumahan Puri Delta Asri 9, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah dan dilakukan serentak di sejumlah daerah lainnya.
Program rumah subsidi ini merupakan bagian dari alokasi 220.000 unit rumah yang disiapkan Kementerian PKP dan BP Tapera tahun ini.
“Dari jumlah tersebut kami alokasikan 30 ribu rumah untuk tenaga kesehatan, perawat, dan bidan,” ujar Maruarar Sirait di Kendal.
Ia menegaskan bahwa program ini bukan sekadar janji, melainkan bentuk nyata kepedulian pemerintah terhadap wong cilik dan para pejuang kesehatan.
“Sudah saya cek kalau program perumahan untuk tenaga kesehatan, bidan, dan perawat ini baru pertama kali dan ada saat pemerintahan Presiden Prabowo Subianto,” katanya.
Maruarar juga mengajak masyarakat mendoakan agar program ini terus berlanjut dan diperluas.
“Mohon doakan Kementerian PKP, BP Tapera, dan BTN bisa menambah kuota rumah subsidi supaya wong cilik benar-benar diurus dan punya rumah,” tandasnya.
Rincian alokasi rumah yang diberikan adalah 15.000 unit untuk perawat, 10.000 untuk bidan, dan 5.000 untuk tenaga kesehatan lainnya.
Program ini juga mendukung target besar pemerintah dalam program 3 Juta Rumah.
Ia mengungkapkan bahwa dorongan pribadi turut memotivasi pelaksanaan program ini.
“Dulu mama saya bekerja sebagai dokter di RS Cikini. Beliau pernah bilang jumlah rumah untuk tenaga kesehatan masih kurang dan perlu ditambah,” kisahnya.
Kementerian PKP, lanjut Maruarar, akan terus mencari pembiayaan tambahan agar jumlah rumah subsidi bagi nakes bisa ditingkatkan.
Ia pun menyatakan kesiapannya mengundang Presiden Prabowo jika 1.000 unit berhasil dibagikan.
“Jika ada 1.000 tenaga kesehatan, perawat, dan bidan tercapai, kami akan undang presiden untuk memberikan kunci tersebut,” pungkasnya.
Pewarta: Dzakwan
Editor: Khopipah