Waralaba Dinilai Strategis Tingkatkan Rasio Kewirausahaan Nasional

Mendag Busan juga menyampaikan bahwa pemerintah bersama AFI akan terus mendorong pertumbuhan waralaba, baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun ekspor.

PROTIMES.CO – Menteri Perdagangan Budi Santoso (Mendag Busan) menilai sektor waralaba dapat menjadi motor pendorong untuk meningkatkan rasio kewirausahaan Indonesia yang saat ini masih tergolong rendah dibandingkan negara-negara tetangga.

Hal itu disampaikannya saat membuka The 23rd International Franchise, License and Business Concept Expo and Conference (IFRA) dan International Culinary Expo (ICE) 2025 yang diadakan di ICE BSD City, Tangerang, Jumat (25/4/2025).

“Rasio kewirausahaan kita harus 10 sampai 12 persen. Waralaba ini menjadi salah satu cara untuk meningkatkan rasio kewirausahaan. Kita tidak memulai dari nol, karena melalui waralaba, manajemen dan berbagai hal terkait sudah berjalan dengan baik,” ujarnya.

Saat ini, rasio kewirausahaan Indonesia berada di angka 3,4 persen. Sementara itu, Malaysia dan Thailand sudah melampaui 4 persen, Singapura mencapai 8,7 persen, dan Amerika Serikat bahkan hingga 12 persen.

Mendag Busan juga menyampaikan bahwa pemerintah bersama Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) akan terus mendorong pertumbuhan waralaba, baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun ekspor.

Agenda business matching yang diselenggarakan Kemendag pun menjadi salah satu sarana untuk memperluas pasar ekspor waralaba nasional.

“Sampai sekarang, belum ada waralaba yang ikut serta dalam business matching Kemendag. Sektor jasa harus kita galakkan ekspornya,” katanya.

Dalam IFRA x ICE 2025, beberapa waralaba lokal menampilkan kiprahnya, termasuk Kopi Titik Koma. Co-Founder Ditya Wardhana menyampaikan pentingnya dukungan pemerintah untuk memperkenalkan dan melindungi merek lokal.

Sementara itu, Ketua Umum AFI Anang Sukandar menilai waralaba sektor makanan dan minuman berpeluang besar untuk bersaing di pasar global.

“Saya kira, peluang kita cukup banyak. Saya imbau para pengusaha untuk menekuni bidang-bidang yang memang bisa dikembangkan,” katanya.

Pada tahun 2024, sektor waralaba Indonesia tercatat telah menyerap hampir 98 ribu tenaga kerja dengan omzet mencapai Rp143,25 triliun dan mengelola lebih dari 48 ribu gerai.

Pewarta: Dzakwan

Editor: Khopipah

Scroll to Top