Tanggal dan Hari

Masjid Istiqlal, Simbol Kemerdekaan yang Dibangun dengan Visi Megah

Dibangun atas gagasan Presiden Soekarno, Masjid Istiqlal dirancang untuk menjadi tempat ibadah umat Islam yang mencerminkan kebesaran dan ketahanan bangsa.
Masjid Istiqlal. (Foto: Jakarta Tourism)

PROTIMES.CO – Masjid Istiqlal, yang berdiri megah di jantung ibu kota Jakarta, tidak hanya menjadi masjid terbesar di Asia Tenggara, tetapi juga memiliki nilai sejarah yang dalam sebagai simbol kemerdekaan Indonesia.

Dibangun atas gagasan Presiden pertama Indonesia, Soekarno, Masjid Istiqlal dirancang untuk menjadi tempat ibadah umat Islam yang mencerminkan kebesaran dan ketahanan bangsa.

Gagasan pembangunan masjid ini sebenarnya sudah muncul sejak tahun 1944 dalam sebuah pertemuan para ulama dan tokoh Islam di Pegangsaan Timur, Jakarta. Akan tetapi, saat itu, keterbatasan dana menjadi kendala.

Para ulama diketahui hanya mampu mengumpulkan Rp500 ribu dari hasil patungan, ditambah sumbangan material seperti kayu dan genteng dari masyarakat.

Bagian dalam Masjid Istiqlal. (Foto: Dzakwan)


Sementara itu, Soekarno memiliki visi yang jauh lebih besar. Ia menegaskan bahwa Masjid Istiqlal harus dibangun dengan material berkualitas tinggi agar dapat bertahan hingga seribu tahun. Oleh karena itu, ia menunda proses pembangunan agar dapat menggunakan bahan seperti kerangka besi, beton, pintu perunggu, dan lantai marmer.

Pada 24 Agustus 1961, tiang pertama Masjid Istiqlal akhirnya dipancang oleh Soekarno. Sayangnya, pembangunan masjid sempat terhambat oleh krisis ekonomi dan gejolak politik, terutama peristiwa G30S pada tahun 1965.

Pembangunan baru dilanjutkan kembali pada tahun 1966 oleh Menteri Agama KH Muhammad Dahlan.

Setelah melalui perjalanan panjang, Masjid Istiqlal akhirnya diresmikan pada 22 Februari 1978 oleh Presiden Soeharto dengan total biaya mencapai Rp7 miliar dan US$12 juta.

Kini, Masjid Istiqlal tidak hanya menjadi pusat ibadah, tetapi juga menjadi ikon nasional yang mencerminkan semangat persatuan dan kemerdekaan Indonesia.

Pewarta: Dzakwan

Editor: Khopipah

WhatsApp
Twitter
Facebook
Telegram

Agar Tidak Ketinggalan Informasi Terbaru
Ikuti Berita Kami di Google News, Klik Disini

Scroll to Top

LOGIN