PROTIMES.CO – Anggota Komisi II DPR RI Fraksi PKB Mohammad Toha mengatakan pemerintah harus melakukan pengecekan track record terhadap investor yang menanamkan investasinya di IKN. Hal itu dikarenakan banyak investor yang juga merupakan spekulan tanah.
“Jadi, mumpung tanah masih murah, mereka kemudian membeli 100 hektar tanah. Mereka pun berjanji membangun perumahan,” ujarnya, Jumat (14/2/2025).
Toha melanjutkan, selama setahun, para investor itu hanya membangun lima unit rumah. Ia menyebut orang-orang seperti itu hanya berpura-pura menjadi investor, padahal keinginan terbesarnya adalah menguasai tanah di IKN.
“Ketika ada investor lain yang ingin masuk, mereka akan terhalang dengan adanya spekulan yang mengaku sebagai investor itu,” kata Toha.
“Mohon cek investor. Kita jangan senang dulu dengan investor. Banyak investor yang spekulan juga. Mumpung tanahnya murah, mumpung diharapkan OIKN. Pemerintah supaya berhati-hati dan melihat track record investor,” imbuhnya.
Politisi PKB ini juga mengkritik rumah dinas yang disediakan untuk para menteri di IKN. Menurutnya rumah dinas menteri memiliki ukuran yang sangat kecil. Ukurannya sangat berbeda dengan rumah dinas menteri di kawasan Widya Chandra, Jakarta, yang cukup luas dan dilengkapi ruang pertemuan.
“Saya lihat rumah menteri kecil, padahal lahannya luas. Sedangkan rumah dinas menteri di Widya Chandra itu lahannya tidak terlalu luas, tapi rumahnya besar. Ada ruang pertemuan, karena rumah menteri biasanya digunakan nongkrong para elite,” urainya.
Pewarta: Khairul Anwar
Editor: Khopipah Indah Lestari