PROTIMES.CO – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin akan memperluas akses pelayanan penyakit jantung di seluruh Indonesia.
Hal tersebut merupakan upaya untuk menyelamatkan masyarakat, mengingat penyakit jantung adalah salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
“(Penyakit, red) jantung itu kan salah satu penyebab kematian tertinggi di rakyat Indonesia. Nah, kita sudah perluas akses dan menjaga kualitas untuk pelayanan jantung. Yang te-register meninggal akibat jantung dan pembuluh darah itu sekitar 500 ribu,” ujar Budi di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, Kamis (30/1/2025).
Kementerian Kesehatan telah menyediakan fasilitas layanan katerisasi jantung (Cath Lab) yang di 514 kabupaten/kota.
“Paling banyak kasusnya nggak usah dibedah, tapi bisa dipasang ring istilahnya. Itu butuh alat namanya Cath Lab, dan kita sudah bagi ke 514 kabupaten/kota. Karena itu harus dalam waktu setengah jam harus diberikan tangani, itu sudah dibagi. Kemudian yang lebih kompleks, itu harus dibedah jantung,” tuturnya.
Budi mengatakan, salah satu tindakan tersulit adalah menangani bedah jantung pada anak.
“Dari 4,8 juta bayi lahir setiap tahunnya, ada 15 ribu yang harus dioperasi. Sejauh ini, bayi yang berhasil ditangani sekitar 4.900 hingga 5.000, sisanya 9.000 meninggal,” tuturnya.
Dalam hal ini, Budi mengakui pihaknya mengalami kekurangan dokter dalam menangani pelayanan penyakit jantung. Untuk itulah Kementrian Kesehatan menjalin kerja sama dengan King Salman Humanitarian Aid and Relief Centre (KSR) Arab Saudi.
Menurutnya, dokter-dokter dari RS King Salman Arab Saudi akan membantu para dokter di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita.
“Nah ini yang harus kita percepat. Kita kekurangan dokter, kita juga tidak punya keahlian, tapi kita tidak bisa menunggu pendidikan selesai 4 tahun. Itu sebabnya kita bawa mereka (dokter dari Arab Saudi) datang untuk ngajarin ke Harapan Kita,” pungkasnya.
Pewarta: Khairul Anwar
Editor: Khopipah Indah Lestari