Press "Enter" to skip to content

Ekspansi Sawit Berpotensi Picu Dampak Lingkungan, Pakar Ingatkan Ancaman Deforestasi

PROTIMES.CO — Wacana penguatan dan optimalisasi sektor kelapa sawit yang didorong pemerintah dinilai berpotensi menimbulkan berbagai dampak lingkungan jika tidak disertai pengawasan ketat. Sejumlah pemerhati lingkungan mengingatkan, kebijakan tersebut dapat memperparah tekanan terhadap hutan dan ekosistem alam di Indonesia.

Salah satu dampak utama yang dikhawatirkan adalah meningkatnya deforestasi akibat alih fungsi hutan menjadi kebun sawit. Berkurangnya tutupan hutan tidak hanya menghilangkan fungsi ekologis sebagai penyerap karbon, tetapi juga mempersempit habitat satwa liar dan merusak keseimbangan ekosistem.

Ekspansi sawit juga dinilai berisiko menurunkan keanekaragaman hayati. Berbagai spesies endemik terancam kehilangan ruang hidup akibat perubahan lanskap hutan menjadi perkebunan monokultur, yang minim variasi vegetasi alami.

Selain itu, pembukaan lahan sawit, terutama di kawasan gambut, berpotensi meningkatkan emisi gas rumah kaca. Pengeringan lahan gambut dan praktik pembakaran lahan dapat melepaskan karbon dalam jumlah besar ke atmosfer, yang berkontribusi terhadap perubahan iklim dan peningkatan suhu global.

Dampak lain yang disoroti adalah penurunan kualitas air dan tanah. Penggunaan pupuk serta pestisida secara intensif di perkebunan sawit dikhawatirkan mencemari sungai dan sumber air masyarakat, sekaligus menurunkan kesuburan tanah dalam jangka panjang.

Perubahan fungsi hutan menjadi kebun sawit juga dinilai meningkatkan risiko bencana ekologis, seperti banjir, longsor, dan kekeringan. Hilangnya vegetasi alami membuat daya serap air menurun dan memperlemah daya dukung lingkungan.

Meski demikian, pemerintah menyatakan penguatan sektor sawit diarahkan melalui pendekatan yang lebih terkendali, seperti peremajaan kebun, peningkatan produktivitas lahan yang sudah ada, serta penataan legalitas kebun rakyat. Pendekatan ini dinilai dapat menekan dampak lingkungan jika diterapkan secara konsisten.

Para pakar menegaskan, keberhasilan kebijakan sawit ke depan sangat bergantung pada penegakan hukum lingkungan, transparansi tata kelola lahan, serta komitmen menjaga keseimbangan antara kepentingan ekonomi dan kelestarian lingkungan. Tanpa langkah konkret tersebut, ekspansi sawit dikhawatirkan akan meninggalkan beban ekologis jangka panjang bagi masyarakat.

Penulis : Anwar Chow
Editor : Aris Darmawan

Be First to Comment

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *