PROTIMES.CO – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mengajak kalangan pengusaha Jepang untuk memperkuat kerja sama strategis di bidang ketenagakerjaan.
Salah satu bentuknya adalah melalui investasi pada pelatihan dan sertifikasi tenaga kerja Indonesia yang disesuaikan dengan kebutuhan industri Jepang.
Hal ini disampaikan Karding dalam pertemuan dengan Keizai Doyoukai atau Japan Association of Corporate Executives, mitra Indonesia Business Council di Jepang, Jumat (22/8/2025).
“Kami berharap pengusaha Jepang, jika ingin berinvestasi di Indonesia dalam bentuk pelatihan dan sertifikasi, kami sangat terbuka. Bahkan kami siap menyiapkan lahan untuk pembangunan pusat pelatihan tersebut,” ujar Menteri Karding.
Karding menjelaskan bahwa saat ini Kementerian P2MI tengah membangun ekosistem pelatihan terintegrasi untuk menyiapkan tenaga kerja terampil yang berdaya saing global.
Menurutnya, keterlibatan Jepang dalam proses pemetaan sektor pekerjaan dan penyusunan kurikulum akan menjadi langkah penting untuk menyelaraskan pelatihan dengan standar industri Negeri Sakura.
“Kami ingin seluruh proses pelatihan menggunakan kurikulum dari Jepang, sehingga output-nya benar-benar sesuai dengan kebutuhan industri di Jepang,” kata Karding.
Dalam pertemuan tersebut, Karding juga mendorong terwujudnya kerja sama dalam penyusunan standar pelatihan oleh Japan Association of Corporate Executives.
Ia berharap Jepang dapat membuka jalur komunikasi yang lebih intensif antara pemerintah Indonesia dan perusahaan-perusahaan Jepang yang mengalami kekurangan tenaga kerja.
“Kami juga meminta dukungan agar perusahaan anggota mengetahui bahwa Indonesia siap menyediakan tenaga terampil untuk berbagai sektor yang membutuhkan,” ucapnya.
Sebagai bentuk penguatan hubungan bilateral, Karding turut mengusulkan agar Indonesia dan Jepang bersama-sama menjadi tuan rumah simposium internasional ketenagakerjaan.
Menurutnya, forum semacam itu penting untuk menunjukkan kepada dunia bahwa kedua negara berkomitmen membangun masa depan ketenagakerjaan yang kuat dan inklusif.
“Perlu juga mungkin ada satu ide dari kami untuk menjadi tuan rumah bersama, simposium untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Jepang dan Indonesia sedang bersama-sama merancang masa depan ketenagakerjaan,” tegasnya.
Kementerian P2MI menargetkan agar kerja sama seperti ini dapat memperluas akses tenaga kerja Indonesia ke sektor-sektor formal di Jepang yang terus berkembang, seperti perawatan lansia, manufaktur, perhotelan, dan pertanian modern.
Pewarta: Khairul
Editor: Khopipah
Be First to Comment