PROTIMES.CO – Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian mengapresiasi program Listrik Desa yang diluncurkan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia untuk menjangkau daerah terpencil di seluruh Indonesia, termasuk di sekolah-sekolah yang ada di pelosok negeri.
Penyediaan listrik ini merupakan bagian dari program Revitalisasi Sekolah dan Digitalisasi Pembelajaran yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto.
Hetifah menyoroti krisis infrastruktur pendidikan yang mengancam masa depan Indonesia.
Berdasarkan data dari Kemendikdasmen, masih ada 5.758 sekolah di daerah 3T yang belum terfasilitasi listrik. Selain itu, terdapat 10.692 sekolah yang juga belum memiliki internet untuk menunjang pembelajaran di daereah 3T.
“Hasil dari Panja Pendidikan di daerah 3T dan daerah marginal menyoroti keterbatasan infrastruktur pendidikan serta sarana dan prasarana di Indonesia,” ungkap Hetifah.
“Permasalahan ini tidak hanya terkait pada jumlah ruang kelas, tetapi juga kualitas bangunan, ketersediaan fasilitas sanitasi, listrik, air bersi, akeses internet, hingga peralatan penungjan belajar. Kesenjangan ini memperparah ketimpangan hasil belajar antarwilayah dan berdampak langsung pada rendahnya mutu pembelajaran,” jelasnya.
Hetifah mengungkapkan bahwa penanganan inrastruktur merupakan fondasi penting untuk memastikan pendidikan inklusif dan berkualitas bagi seluruh warga negara, termasuk yang berada di wilayah paling tertinggal sekalipun.
Untuk itu, Hetifah menyambut baik upaya Menteri ESDM yang berkomitmen kuat untuk terus berkolaborasi dengan PLN dan pemerintah daerah untuk terus memajukan pendidikan di daerah 3T melalui program listrik masuk desa ini.
Pewarta: Khairul
Editor: Khopipah
Be First to Comment