Press "Enter" to skip to content

PKB: Pemerintah Layak Dukung Pengembangan Seni Qasidah

(Foto: Fraksi PKB DPR RI)

PROTIMES.CO – Seni qasidah menjadi salah sarana dakwah efektif bagi syiar nilai-nilai agama Islam. Pemerintah pun diminta memberikan dukungan bagi pengembangan musik qasidah dengan penyediaan anggaran dan memperbanyak event musik qasidah di Indonesia.

“Saya berharap ada anggaran yang dimasukkan di pemerintah untuk mengembangkan qasidah sehingga nanti juga akan muncul karya-karya kreatif di seni qasidah. Karena bagaimanapun seni telah terbukti menjadi salah satu medium syiar islam yang efektif,” ujar Ketua Umum Lembaga Seni Qasidah Indonesia (LASQI) Nusantara Jaya, Jazilul Fawaid, saat membuka Rapimnas dan Diklatnas Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Seni Qasidah Indonesia Nusantara Jaya tahun 2025 di Ruang Delegasi, Gedung Nusantara V MPR, Jumat (11/7/2025).

LASQI sendiri merupakan lembaga yang digagas oleh seniman-seniman qasidah di Jakarta. Lembaga ini berdiri pada 20 September 1970. Tahun ini, kegiatan Rapimnas dan Diklatnas diadakan pada 10—12 Juli, diikuti 225 peserta yang berasal dari 16 provinsi dan 45 Dewan Pimpinan Pusat (DPP).

Ketua Fraksi PKB DPR RI ini mengatakan bahwa qasidah merupakan wadah penyaluran kaum muslim-muslimah yang memperkenaikan nilai-nilai keislaman kepada masyarakat. Di dalamnya terdapat syair-syair dakwah disampaikan melalui lantunan musik.

“Saya yakin, di dalam qasidah, tidak ada kata atau kalimat yang mengandung unsur-unsur melecehkan ataupun sesuatu yang negatif. Tetapi selalu ada nilai-nilai positif yang terdapat dalam qasidah. Ini yang harus dijaga dan kemudian dilestarikan dan dikembangkan,” ungkap Gus Jazil—sapaan akrab Jazilul Fawaid. 

Gus Jazil mengatakan, pemerintah pusat dan daerah harus turut serta dalam mengembangkan dan melestarikan qasidah.

Ia juga mengusulkan agar pemerintah memiliki anggaran khusus untuk menjadikan qasidah sebagai seni yang populer dengan nilai keislaman yang tetap terjaga.

“Peran aktif pemerintah akan berperan besar dalam pengembangan seni qasidah di tengah gempuran berbagai konten media sosial yang mengandung unsur negatif bagi generasi muda kita,” ujarnya. 

Lebih jauh, Gus Jazil menegaskan keberadaan LASQI Nusantara Jaya, yang merupakan sarana pengembangan seni qasidah, semakin mempererat dan memperkuat kebersamaan untuk masa depan qasidah di Indoenesia.

“Lembaga ini merupakan sarana persaudaraan, mempersatukan untuk sama-sama dalam nafas Islam. Meskipun seluruh yang terlibat di lembaga ini tidak digaji, kami semua tetap bernyanyi dan bergembira,” pungkasnya.

Pewarta: Khairul

Editor: Khopipah

Be First to Comment

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    © 2025 Protimes.co