Press "Enter" to skip to content

JPO Plaza Balikpapan Dinilai Tak Lagi Layak, DPRD Usulkan Pembongkaran dan Pemanfaatan Ulang

BALIKPAPAN, PROTIMES.CO – Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang berdiri di depan Plaza Balikpapan kini menuai sorotan. Dibangun lebih dari 20 tahun lalu, jembatan tersebut dinilai sudah tak lagi mencerminkan wajah Balikpapan sebagai kota yang sedang bergerak menuju modernisasi.

Ketua Komisi III DPRD Balikpapan, H Yusri, menilai keberadaan JPO tersebut sudah usang dan justru mengganggu estetika kota. Saat ditemui awak media pada Kamis (26/6/2025), ia menyampaikan kekhawatirannya terhadap kondisi jembatan yang menurutnya mulai membahayakan warga.

“Strukturnya sudah tua. Sekarang malah jadi mengganggu keindahan kota, padahal kita sedang dorong Balikpapan menjadi kota modern,” ujar Yusri, politisi dari Partai Golkar.

Melihat kondisinya yang kian memprihatinkan, Yusri mengusulkan agar jembatan di simpang tiga Plaza Balikpapan tersebut dibongkar. Namun, bukan berarti harus dihapus begitu saja. Ia menyarankan agar bagian-bagian struktur yang masih layak bisa dimanfaatkan kembali, misalnya untuk pemasangan videotron.

“Kalau dijadikan videotron, bisa mempercantik pusat kota dan sekaligus menambah Pendapatan Asli Daerah,” tambahnya.

Selain soal pembongkaran, Yusri juga mengusulkan pembangunan JPO baru di dua titik yang dinilai strategis: di depan Balikpapan Superblock (BSB) dan di kawasan Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan. Kedua lokasi ini disebut memiliki arus lalu lintas yang padat, baik pejalan kaki maupun kendaraan.

“Lalu lintas di sana sangat sibuk. Tanpa fasilitas penyeberangan, keselamatan warga bisa terancam,” jelasnya.

Usulan tersebut, kata Yusri, telah ia sampaikan ke dinas terkait dan akan dibawa dalam pembahasan lintas organisasi perangkat daerah (OPD). Ia berharap pengembangan kota tidak hanya menonjolkan sisi modernitas, tetapi juga memperhatikan aspek keselamatan dan kenyamanan warga.

“Kita ingin Balikpapan jadi kota yang bukan cuma modern, tapi juga ramah bagi pejalan kaki. JPO yang aman dan estetis harus jadi bagian dari identitas kota,” tutupnya. (to)

Be First to Comment

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *