PROTIMES.CO — Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar menegaskan bahwa pengentasan kemiskinan harus dilakukan dengan berbasis pada ilmu pengetahuan.
Hal ini disampaikannya saat memberi sambutan dalam acara Peletakan Batu Pertama Pondok Pesantren API Syubbanul Wathon, Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah.
“Kemiskinan, kita putus mata rantainya dengan pendidikan, kita putus mata rantainya dengan kualitas sumber daya manusia, dengan keunggulan-keunggulannya,” ujar pria yang akrab disapa Gus Imin itu.
Ia mengatakan bahwa keberhasilan suatu negara dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) hanya dapat dicapai melalui kebijakan berbasis ilmu pengetahuan. Sebagai contoh, ia menyoroti Tiongkok yang sukses membangun SDM unggul dan produktif.
“Tiongkok hari ini, baik kecerdasannya, produktivitasnya, tingginya, itu hasil ilmu pengetahuan. Desain, rencana, planning,” tambahnya.
Menurut Gus Imin, peningkatan kualitas SDM harus menjadi fokus utama dalam kebijakan pembangunan Indonesia, terutama di sektor pendidikan dan pangan bergizi.
Ia menyebut bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan pemerintah merupakan bagian penting dari strategi peningkatan SDM, karena berkaitan langsung dengan kecerdasan dan kesehatan generasi muda.
“Dengan makan yang bergizi ini, Insya Allah, IQ kita akan meningkat. Karena salah satu keunggulan sumber daya manusia kita itu kalau IQ-nya tinggi,” ujarnya.
Gus Imin juga menegaskan bahwa mendukung program MBG merupakan tanggung jawab bersama, bahkan merupakan kewajiban moral dan spiritual.
“Program Makan Bergizi Gratis ini mutlak harus kita dukung, bahkan fardhu’ ain, bukan fardhu’ kifayah,” tegasnya.
Pewarta: Dzakwan
Editor: Khopipah
Be First to Comment