Nasdem Minta Pelaksanaan UKMPPD di Kemendikti Ristek Dievaluasi

Irma Suryani Chaniago menyoroti sejumlah hal dalam pelaksanaan UKMPPD selama ini. Dia menduga ada oknum yang 'bermain' dalam pelaksanaan ujian ini.

PROTIMES.CO – Anggota Komisi IX DPR Irma Suryani Chaniago mengaku menerima banyak pengaduan dari orang tua mahasiswa yang berkali-kali tidak lulus Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) yang digelar Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Kemendikti Ristek).

Irma pun meminta agar pelaksanaan UKMPPD dievaluasi. Diketahui UKMPPD sendiri adalah ujian untuk calon dokter. Ujian ini menjadi syarat kelulusan bagi mahasiswa program profesi dokter untuk mendapatkan gelar dokter.

Irma menyoroti sejumlah hal dalam pelaksanaan UKMPPD selama ini. Dia menduga ada oknum yang ‘bermain’ dalam pelaksanaan ujian ini sehingga banyak mahasiswa yang tidak lulus meski sudah berkali-kali ikut ujian.

“Ini membuat mahasiswa kedokteran stres,” kata Irma, Rabu (18/6/2025).

Dia pun meminta Forum Rektor dan Fakultas Kedokteran se-Indonesia untuk berani bersuara soal ujian kompetensi ini. Apalagi, ada mahasiswa yang meninggal diduga karena stres akibat tidak kunjung lulus ujian ini.

“Seorang anak yang sudah lulus dari fakultas kedokteran di Papua, sudah pula selesai praktik di rumah sakit sebagai koasisten (koas), tidak bisa menjadi dokter untuk mengabdikan dirinya pada bangsa dan negara karena tidak lulus ujian kompetensi sebanyak 14 kali. Hal ini membuat anak tersebut stres dan kemudian bunuh diri,” paparnya.

Politisi Partai NasDem ini juga menyampaikan bahwa para mahasiswa kedokteran yang sudah ikut uji kompetensi berkali-kali–bahkan ada yang ikut hingga 20 kali–melakukan demonstrasi di Kemendikti Ristek pada Rabu.

Mereka menuntut adanya evaluasi program tersebut dan meminta investigasi terkait dugaan ada penyimpangan

“Menurut saya, forum rektor wajib duduk bersama dengan Kemendikti Ristek terkait masalah ini,” ucap legislator dapil Sumsel tersebut.

“Karena ujian kompetensi ini seolah menafikan kelulusan yang diberikan Fakultas Kedokteran, menafikan kerja praktik mahasiswa di rumah sakit,” lanjutnya.

Irma mendorong agar forum rektor dan Fakultas Kedokteran ikut bertanggung jawab terhadap nasib para lulusan kedokteran kampus mereka.

Sebab, ratusan mahasiswa dikabarkan telah mengalami stres. Banyak dari mereka kemudian tidak melanjutkan pengabdian sebagai dokter karena tidak lulus uji kompetensi ini.

“Sebagai wakil rakyat yang bertugas di Komisi IX DPR, saya minta pada Presiden untuk melakukan evaluasi terhadap program uji kompetensi ini,” pungkasnya.

Pewarta Khairul

Editor: Khopipah

Scroll to Top