Indonesia Manfaatkan Diplomasi Perdagangan untuk Respons Kebijakan Tarif Trump

Wamendag Dyah Roro menegaskan bahwa Indonesia akan mengedepankan strategi diplomasi perdagangan sebagai langkah utama dalam merespons kebijakan tersebut.

PROTIMES.CO – Pemerintah Indonesia menyatakan siap menghadapi dampak kebijakan tarif resiprokal yang diterapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri menegaskan bahwa Indonesia akan mengedepankan strategi diplomasi perdagangan sebagai langkah utama dalam merespons kebijakan tersebut.

“Menanggapi kebijakan tarif tersebut, Indonesia terus bergerak maju dengan beberapa strategi. Strategi tersebut meliputi diplomasi, solidaritas regional ASEAN, dan diversifikasi pasar ekspor,” ujar Wamendag Roro dalam forum daring “Quarterly Webinar Series 1” yang diselenggarakan PPIA Queensland, Rabu (21/5/2025).

Roro menyampaikan, Indonesia telah bertemu dengan perwakilan United States Trade Representative (USTR) pada 17 April 2025, dan menjadi salah satu negara pertama yang diterima untuk dialog langsung.

Hal tersebut dianggap sebagai momentum penting di tengah masa jeda tarif selama 90 hari yang ditetapkan Trump.

Dalam jangka pendek, Indonesia dan AS sepakat menyusun kerangka kerja dalam waktu 60 hari, melalui dua hingga tiga putaran perundingan.

Roro juga menegaskan bahwa forum kerja sama Trade and Investment Framework Agreement (TIFA) akan diaktifkan kembali.

“Periode penundaan tarif selama 90 hari ini merupakan peluang yang harus dimanfaatkan secara optimal melalui pendekatan diplomatik sekaligus menyampaikan kepentingan Indonesia,” tambahnya.

Langkah diplomasi ini juga mencakup pengajuan isu pengembangan sumber daya manusia berbasis STEM dan ekonomi digital, serta permintaan penyesuaian tarif terhadap produk ekspor unggulan seperti tekstil, garmen, dan furnitur.

Pewarta: Dzakwan

Editor: Khopipah

Scroll to Top