PROTIMES.CO – A-Box tak hanya dikenal dengan layanan dan jasa permainan gim, tetapi juga gim inovatif dan edukatif seperti “Manasik Haji Experience”, yang memanfaatkan teknologi virtual reality (VR) untuk menghadirkan pengalaman berhaji secara imersif kepada masyarakat.
Benny Capela, pendiri A-Box, menjelaskan bahwa ide ini lahir dari keinginan menghadirkan pengalaman spiritual yang bisa diakses siapa saja.
“Kita memang bikin karena kita pikir waktu itu semua orang ingin berhaji. Tapi kan haji kan lama, udah gitu mahal, belum tentu semua punya kesempatan,” ujar Benny.
Melalui Manasik Haji Experience, peserta bisa merasakan proses berhaji mulai dari naik pesawat, melempar jumrah, hingga melakukan tawaf dan sa’i secara virtual. Tak hanya visual, wahana ini juga dilengkapi perangkat yang membuat kursi bergoyang mengikuti simulasi pesawat dan jalur tawaf.
Menurut Benny, pengalaman ini bukan sekadar permainan.
“Ini buat belajar bagi orang yang ingin ngomong, orang yang ingin haji, atau yang belum dilapangkan rejekinya untuk semua orang bisa melihat Mekkah di depan mukanya mereka,” jelasnya.
Peserta bisa bermain bersama hingga beberapa orang sekaligus, memberikan kesan beribadah bersama keluarga. Mereka juga belajar tata cara seperti mengambil paspor, naik pesawat, hingga tayamum. Semua ini dikemas dalam format interaktif yang mendidik dan menyenangkan.
“Jadi ini bener-bener pesawatnya goyang-goyang, kayak kursi goyang-goyang, jalannya juga jalan beneran,” tutur Benny menggambarkan kedalaman pengalaman yang diberikan.
Proyek ini mempertegas kemampuan A-Box dalam menciptakan permainan tidak hanya untuk hiburan atau promosi, tetapi juga untuk pendidikan spiritual dan sosial. Inovasi ini menambah daftar panjang portofolio A-Box yang mencakup game arcade, digital, fisik, hingga multimedia interaktif.
Dengan sistem produksi mandiri dari konsep hingga pelaksanaan, A-Box terus mendorong batas kreativitas dalam industri game activation di Indonesia. Manasik Haji Experience menjadi salah satu bukti bahwa teknologi bisa menjangkau pengalaman religius yang inklusif dan edukatif.
Pewarta: Dzakwan
Editor: Khopipah