PROTIMES.CO — Thailand bersama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meluncurkan inisiatif internasional baru untuk memerangi maraknya penipuan online lintas negara yang selama ini banyak beroperasi di Asia Tenggara dan merugikan korban hingga miliaran dolar setiap tahun.
Melansir dari abcnews.go.com, inisiatif bernama Global Partnership Against Online Scams diumumkan dalam konferensi dua hari yang digelar Kementerian Luar Negeri Thailand dan United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) di Bangkok, Rabu–Kamis. Lebih dari 300 peserta dari hampir 60 negara hadir dalam forum tersebut.
Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul dalam pidato kuncinya menegaskan bahwa kejahatan penipuan daring mencerminkan “kerentanan kolektif yang tidak bisa diatasi oleh satu negara saja.” Menurutnya, kerja sama global menjadi kunci untuk melawan jaringan kriminal yang semakin canggih.
Kesepakatan kemitraan ditandatangani oleh Thailand, Bangladesh, Nepal, Peru, dan Uni Emirat Arab. Kerja sama ini mencakup komitmen politik, penegakan hukum, perlindungan korban, peningkatan kesadaran publik, serta kolaborasi lintas batas negara.
Sektor swasta turut berperan penting. Raksasa teknologi Meta memaparkan laporan ancaman yang menunjukkan meningkatnya penggunaan kecerdasan buatan (AI) oleh jaringan penipuan, serta langkah-langkah perusahaan dalam menekan aktivitas tersebut di platform Facebook, Instagram, dan WhatsApp. Sementara itu, TikTok menjadi salah satu perusahaan pertama yang menandatangani pernyataan penutup konferensi.
UNODC memperkirakan korban penipuan online kehilangan antara US$18 miliar hingga US$37 miliar sepanjang 2023, terutama melalui skema investasi palsu dan penipuan asmara. Pusat-pusat penipuan ini banyak ditemukan di Asia Tenggara, termasuk Myanmar dan Kamboja.
Direktur Asia-Pasifik Global Anti-Scam Alliance, Brian Hanley, menegaskan bahwa penanganan penipuan mustahil berhasil tanpa keterlibatan semua pemangku kepentingan.
“Penipuan mengeksploitasi celah lintas negara dan lintas platform, dari perbankan hingga media sosial,” ujarnya.
Konferensi Bangkok ini menegaskan dorongan kuat kawasan dan dunia internasional untuk bersatu melawan kejahatan siber yang kian terorganisir dan merusak kepercayaan publik global.
Penulis : Anwar Chow
Editor : Aris Darmawan







Be First to Comment