Press "Enter" to skip to content

NASA Uji Layanan Relay Satelit Komersial, Siap Tinggalkan Sistem TDRS

Foto : Nasa.gov

PROTIMES.CO – NASA semakin serius meninggalkan sistem Tracking and Data Relay Satellite (TDRS) yang telah digunakan selama puluhan tahun. Bersama mitra komersial, badan antariksa Amerika Serikat itu kini menguji layanan relay satelit generasi baru sebagai bagian dari transisi menuju model komunikasi antariksa berbasis komersial.

Melansir dari Nasa.gov, uji coba ini berada di bawah Communications Services Project yang dikelola SCaN (Space Communications and Navigation) Program NASA. Sejak 2022, NASA telah memberikan Space Act Agreements kepada enam perusahaan AS untuk mengembangkan dan mendemonstrasikan layanan komunikasi satelit bagi misi di orbit dekat Bumi. Demonstrasi mencakup pelacakan wahana secara real-time saat peluncuran, pengiriman perintah misi, hingga transmisi data ilmiah berkecepatan tinggi.

“Bersama mitra komersial, kami membuka era baru eksplorasi antariksa dengan solusi yang lebih hemat biaya, fleksibel, dan meningkatkan keberhasilan misi,” ujar Kevin Coggins, Deputy Associate Administrator SCaN NASA. Menurutnya, langkah ini sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi orbit rendah Bumi.

Foto : Nasa.gov

Salah satu mitra, Amazon Leo for Government, mengembangkan komunikasi optik atau laser communications melalui jaringan satelitnya di orbit rendah Bumi. Teknologi ini memungkinkan pengiriman data jauh lebih cepat dibanding sistem radio konvensional. Demonstrasi Amazon dijadwalkan dimulai awal 2026, dengan fokus pada kemampuan sistem menemukan, mengunci, dan mempertahankan koneksi dengan wahana antariksa.

SES Space & Defense juga menguji layanan relay data berkapasitas tinggi dan layanan tracking, telemetry, and command (TT&C) melalui jaringan O3b mPOWER di orbit menengah Bumi serta satelit di orbit geostasioner. Bekerja sama dengan Planet Labs, SES berhasil menunjukkan konektivitas real-time tanpa gangguan lintas orbit LEO, MEO, dan GEO, serta memvalidasi layanan C-band dan Ka-band. Uji lanjutan dijadwalkan awal 2026.

Sementara itu, SpaceX telah lebih dulu mendemonstrasikan komunikasi optik sejak 2024 melalui jaringan Starlink. Dalam misi berawak Polaris Dawn dan Fram2, terminal laser di wahana Dragon berhasil mengirim data berkecepatan tinggi—kemampuan yang belum dimiliki sistem TDRS.

Melalui kolaborasi ini, NASA menargetkan infrastruktur komunikasi antariksa yang lebih modern, skalabel, dan siap mendukung misi sains generasi berikutnya.

Penulis : Anwar Chow
Editor : Aris Darmawan

Be First to Comment

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *